Mosi Integral Mohammad Natsir Wujudkan NKRI

Minggu, 03 April 2022 - Andreas Pranatalta

TEPAT pada hari ini, Minggu (3/4), menjadi hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada 3 April 1950, Ketua Fraksi Partai Masyumi Mohammad Natsir mengajukan Mosi Integral yang mengubah kembali Indonesia dari Republik Indonesia Serikat (RIS) menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Keputusan kembali menjadi NKRI juga disebut sebagai Proklamasi Kedua oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta kala itu. Prokalamasi Kedua secara resmi diumumkan pada 17 Agustus 1950, sedangkan Proklamai pertama diumumkan pada 17 Agustuus 1945.

Baca juga:

Mengenang Mohammad Natsir, Pejuang Kemerdekaan dan Pembaru Islam

Mosi Integral Mohammad Natsir Bentuk NKRI
Mohammad Natsir sangat berjasa bagi kembalinya Indonesia menjadi NKRI. (Foto: Instagram@kdfpridursaw.events)

Indonesia harus menerima keputusan menjadi negara serikat sebagai konsekuensi dari Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. KMB kala itu diwakili oleh Republik Indonesia, Belanda, dan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), yang mewakili berbagai negara ciptaan Belanda di kepulauan Indonesia. Negara bagian itu terdiri dari Negeri Dayak Besar, Negara Indonesia Timur, Negara Borneo Tenggara, Negara Borneo Timur, Negara Borneo Barat, Negara Bengkulu, Negara Biliton, Negara Riau, Negara Sumatera Timur, Negara Banjar, Negara Madura, Negara Pasundan, Negara Sumatera Selatan, Negara Jawa Timur, dan Negara Jawa Tengah. Belanda juga berhasil menunjukkan bahwa wilayah negara Republik Indonesia hanyalah di sebagian Pulau Jawa, Madura, dan Sumatera.

Baca juga:

Pesan Wakil Ketua MPR untuk Generasi Milenial: Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama

Mosi Integral Mohammad Natsir Bentuk NKRI
Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. (Foto: Instagram@cmrd.azril)

Tidak mudah kala itu bagi Natsir untuk mewujudkan gagasan tersebut. Ia harus meyakinkan seluruh perwakilan dari negara bagian dan parlemen di DPRS RIS. Tokoh-tokoh dari berbagai kalangan harus ia lobi agar dapat menyetujui gagasannya antara lain, Sirajuddin Abbas dari Persatuan Tarbiyah Indonesia, Amelz dari Partai Syarikat Indonesia, I.J. Kasimo dari Partai Katholik, A.M. Tambunan dari Partai Kristen Indonesia, dan Sukirman dari Partai Komunis Indonesia. Mosi Integral tercipta berkat kepiawaiannya dalam berkomunikasi, berpolitik, pribadi yang tinggi, ilmu yang luas, dan lobi.

Mosi Integral telah mengembalikan Indonesia ke dalam bentuk Negara Kesatuan dan terhindar dari ancaman perpecahan. Natsir mengikthiarkan dengan cara yang demokratis, konstitusional, dan terhormat. (and)

Baca juga:

SEJARAH HARI INI: Mohammad Natsir Resmi Menjabat Perdana Menteri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan