Miris, Gaya Pacaran Mesra Anak SD Seperti Orang Dewasa

Jumat, 13 Februari 2015 - Ana Amalia

MerahPutih Pendidikan – Dunia anak-anak adalah masa yang paling menentukan perjalanan kehidupan sang anak saat dewasa kelak. Masa anak-anak di usia Sekolah Dasar (SD) seharusnya banyak diisi dengan belajar dan bermain sesuai dengan usianya.

Jika anda adalah anak yang tumbuh di era 90-an, anda pasti masih ingat hal apa saja yang jadi aktifitas anda di usia SD. Sekolah, mengaji, les, nonton kartun, dan bermain bersama teman teman.

Tentunya anda juga masih ingat permaianan dan tontonan apa yang sering anda lakukan dan konsumsi di masa kecil dulu. Main petak umpat, layang-layang, dan berbagai jenis permainan tradisional lainnya. Tontonan di masa 90-an pun memiliki segmen tersendiri, ada beberapa program acara khusus anak-anak seperti lagu-lagu anak, film kartun, dan sebagainya.

BACA JUGA: Buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" Berpotensi Merusak Moral Generasi Muda

Acara-acara dewasa seperti sinetron dan film percintaan tidak pernah diputar di jam ketika anak masih beraktifitas, acara tersebut baru disiarkan di jam malam setelah anak tidur.

Seiring berkembangnya zaman, pergeseran dunia anak di Indonesia begitu berubah. Anak-anak usia SD sekarang sudah mengenal percintaan bahkan kekerasan. Banyak faktor yang membuat pergeseran sosial dunia anak, dari faktor pendidikan, tontonan, hingga peran orangtua.

Sebuah ironi datang dari jejaring sosial Facebook milik salah seorang anak usia SD di daerah Tangerang Selatan.

Sebuah akun milik seorang gadis SD sebut saja bernama "Bunga" membuat miris dunia pendidikan Indonesia

Betapa tidak, gadis kecil ini kerap kali membuat status yang tidak sesuai dengan usianya. Anak SD ini banyak menuliskan kalimat-kalimat cinta ia terhadap kekasihnya bernama Lebah (bukan nama asli).

“Kamu jangan berubah yah sayang:)jangan sia-siain aku,jangan marah2 lagi,jangan bikin aku cape hati,jangan genit-genit sama cewe lain,jangan egois,jangan pindah ke lain hati yah sayang:* Aku Sayang Kamu:*{} #120914,” tulisnya di status Facebook.

Entah apa yang sudah di tonton anak ini hingga ia bisa mengungkapkan kata-kata orang dewasa yang seharusnya belum ia ketahui.

“Seperti itu ku mencintamu Sampai Mati...:*{},” tulis Bunga kembali.

BACA JUGA: Anjurkan Berhubungan Seks, Buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" Dikecam

Bahkan anak ini juga menulis dalam sebuah note Facebook tentang keinginannya memeluk pria yang ia anggap pacarnya.

“Pengen ngerasain yg namanya diPeluk sama pacar sendiri...Bukan orang lain yg meluk dia:( ~GdNight Kesayangan12;*{},” tulisnya.

Tentu saja hal ini menjadi ironi bagi masyarakat Indonesia. Banyak institusi yang harus bertanggungjawab atas semua ini.

Peran guru di sekolah pastinya harus lebih ditingkatkan lagi dalam menanggapi hal ini, orangtua juga harus mengetahui bagaimana pergaulan anak-anak mereka di luar rumah, bahkan orangtua seharusnya dapat mengontrol tontonan yang dikonsumsi sang anak. Media televisi juga memberi distibusi yang cukup besar dalam pergeseran nilai-nilai moral anak zaman sekarang, setidaknya stasiun televisi dapat menyajikan tontonan yang “ramah” bagi anak. Kalau pun ada tontonan orang dewasa seharusnya tidak ditayangkan di jam-jam saat anak masih beraktivitas.

Generasi muda adalah harapan bangsa ini, merekalah penerus berputarnya roda nusantara. Jika nilai-nilai moral generasi muda Indonesia semakin terkikis, bagaimana bangsa ini bisa bersandar.

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan