Menilik Laju Pertumbuhan Rumah Subsidi di Pinggiran Jakarta
Jumat, 20 September 2024 -
MerahPutih.com - Wajah suasana perumahan bersubsidi di Kawasan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, Jum'at (20/9/2024).
Rumah subsidi adalah infrastruktur hunian yang disediakan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Harganya dimulai dari yang terendah Rp 160 juta hingga Rp 240 juta dengan batasan harga tertinggi.
Harga tersebut tidak mudah diwujudkan sebagai hunian layak dan mempunyai lokasi yang menarik bagi calon pembeli. Dengan gaji sedikit di atas UMR Jakarta calon pembeli harus mencari cicilan rumah sekitar Rp 1- 2 juta. Namun cicilan KPR non-subsidi yang ditawarkan beberapa bank berada pada kisaran Rp 2,5 - 4 juta.
Faktor lokasi merupakan penentu harga rumah, di mana ketika perkembangan lokasi baik ekonomi, infrastruktur dan sosialnya tersebut baik dan cepat, tentunya memberikan pengaruh positif terhadap harga rumah
Untuk meningkatkan daya beli rumah kelas menengah, pemerintah menerapkan kebijakan pengurangan pajak perumahan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan pemerintah memutuskan memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sektor perumahan sebesar 100 persen sampai Desember 2024.
Kini rumah subsidi masih tetap menjadi primadona karena kebutuhan akan rumah tinggal tetap tinggi terutama bagi pekerja di Jakarta (MP/Didik Setiawan).