Mengungkap Sejarah Sel Penjara Banceuy Bandung
Minggu, 20 November 2016 -
MerahPutih Wisata - Penjara Banceuy yang berada di Jalan Banceuy No 8 Kota Bandung, dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1877. Namun pada tahun 1983, bangunan ini dibongkar menjadi kawasan pertokoan, dan kini penjara Banceuy dipindahkan ke Jalan Soekarno-Hatta. Hanya 1 sel atau kamar tahanan yang disisakan dan menara pos penjaga.
Penjara yang oleh pemerintah kolonial Belanda diperuntukkan bagi tahanan politik tingkat rendah dan kriminal ini memiliki sejarah dan saksi bisu perjuangan rakyat Indonei.
"Saat dibongkar karena dipindahkan di Jalan Soekarno-Hatta pada tahun 1993, hanya 1 sel dan menara Pos penjaga yang disisakan. Karena di kamar ini memiliki sejarah dimana Bung Karno pernah dipenjara oleh Balanda," ujar petugas Mesium Penjara Bunceuy, Ahmad (50) kepada merahputih.com.
Di sel nomor 5 penjara Banceuy selama kurang lebih 1 tahun 2 bulan Bung Karno mendekam sebagai tahanan politik oleh pemerintah kolonial Balanda. Di kamar berukuran 2,5x1,5 meter ini juga Bung Karno menyusun pledoi yang sangat terkenal dan kemudian diberi nama Indonesia Menggugat.
Pledoi Indonesia Menggugat oleh Bung Karno ini dibacakan pada sidang pengadilan 18 Agustus hingga 22 Desember 1930, di tempat yang saat ini diberinama Gedung Indonesia Menggugat, di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Di penjara yang saat ini dijadikan Museum Penjara Banceuy tersebut dihiasi kalimat ungkapan Bung Karno, "Koe Korbankan Dirikoe di Penjara Ini Demi Bangsa dan Negaraku Indonesia". Replika Bendera Merah-Putih juga tertancap dalam tiang di depan penjara.
"Ada 3 rekan Bung Karno yang ikut ditahan di penjara Banceuy ini. Yang pertama itu Maskoen, Soepriadinata dan Gatot Mangkoepradja. Ini tokoh-tokoh PNI waktu itu, yang dituduh akan memberontak," katanya. (Widi)
BACA JUGA: