Mengenal Fitur Baru Twitter, Birdwatch
Sabtu, 05 Maret 2022 -
TWITTER belum lama ini memperluas fitur pengecekan fakta dengan berbagai sumber atau lebih yang dikenal sebagai crowdsource kepada penggunanya di Amerika Serikat. Hal tersebut bertujuan menghindari pengguna dari adanya missinformasi atau unggahan yang menyesatkan.
Twitter meluncurkan sebuah proyek yang bertajuk Birdwatch pada tahun lalu sebagai eksperimen baru yang meminta pengguna untuk mengindentifikasi apakah sebuah cuitan menyesatkan atau tidak.

Baca Juga:
Twitter Uji Coba Fitur Hapus Tag dari Tweet Pengguna Lain
Seperti dikabarkan Reuters, pengguna bisa menandai cicitan yang menyesatkan dengan menulis catatan guna memberikan informasi yang menghilangkan prasangka konten, kemudian pengguna akan menambahkan ke tweet asli.
Seperti halnya pada platform media sosial lainnya, Twitter sudah lama berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak guna mencegah konten palsu menyebar di antara 217 juta penggunna hariannya.
Pada masa uji coba, tercatat ada sekitar 10 ribu kontributor yang tergabung dalam Birdwatch. Hasil dari program itu bisa dilihat di situs web terpisah, yakni https://twitter.com/i/birdwatch.
Saat ini, fitur Birdwatch sudah bisa dilihat secara umum oleh sejumlah pengguna di Amerika Serikat. Dengan fitur itu, pengguna bisa mengecek sebuah cicitan menyesatkan atau tidak.
Kendati fitur ini hanya baru tersedia di Amerika, Twitter mengatakan akan memperluas Birdwatch ke pengguna lainnya di sejumlah negara.
Baca Juga:

Ada beberapa catatan Birdwatch tentang konten menyesatkan terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina, minggu lalu. Sebuah tweet pada 26 Februari yang telah di-retweet lebih dari 17 ribu kali menunjukkan gambar rockstar Inggris Paul McCartney mengibarkan bendera Ukraina ketika di atas panggung di depan orang banyak.
Sebuah catatan yang ditambahkan pada tweet di situs Birdwatch. Catatan itu mengatakan foto tersebut diambil pada 2008, saat McCartney tampil di Konser Kemerdekaan di Kiev.
Pihak Twitter menjelaskan, dalam sebuah survei, ada 20 persen-40 persen kemungkinan warganet untuk setuju dengan konten tweet yang berpotensi menyesatkan setelah membaca catatan Birdwatch tentangnya ketimbang warganet yang belum melihat konten tanpa catatan tersebut.(Ryn)
Baca Juga: