Mengenal Dua Raksasa Sastra lewat "Pameran Gunung Api Jassin, Lahar Panas Chairil"
Rabu, 27 Juli 2022 -
Dua gambar wajah tokoh berukuran besar itu tampak kontras. Yang seorang terlihat necis. Kacamata, kemeja batik, sedikit senyuman, dan rambut tersisir belah pinggir rapi.
Satunya lagi rambutnya tersisir belakang, agak awut-awutan, tanpa senyuman, cenderung tengil, dan garis guratan kuat di keningnya. Seperti seorang yang kebanyakan beban pikiran.
Gambar lelaki necis adalah H.B. Jassin, seorang kritikus dan pengarsip Sastra kesohor Indonesia. Gambar di sebelahnya Chairil Anwar, penyair besar Indonesia. Keduanya sosok penting dalam dunia sastra dan kebudayaan Indonesia.
Kebetulan pula keduanya bersahabat, sama-sama pernah hidup sezaman, dan sama-sama lahir bulan Juli. Bukti persahabatan mereka terlihat pada secarik surat HB Jassin kepada Saleha, ibunda Chairil di Medan, Sumatera Utara, saat Chairil masuk rumah sakit CBZ (sekarang RS Ciptomangunkusumo) akibat penyakit dada pada 24 April 1949.
Tak lama kemudian, 28 April 1949, Chairil wafat dalam usia 27 tahun. Jassin sekali lagi menulis surat untuk ibunda Chairil. Mengabarkan agar tak usah khawatir memikirkan ongkos penguburan dan utang-piutang Chairil. "Sebab semua itu dengan segala suka rela telah direlakan oleh sahabat-sahabatnya," tulis Jassin.
Baca juga:
Surat itu cuma sedikit dari surat-surat Jassin untuk Chairil dan keluarganya. Surat itu terjaga rapi di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Jakarta.
Sejak 11 Juli sampai 11 Agustus 2022, surat-surat tersebut bersama arsip lain tentang Chairil Anwar dipamerkan dalam pameran Gunung Api Jassin, Lahar Panas Chairil: Dari Dokumentasi H.B. Jassin di PDS HB Jassin.
"Pameran ini menceritakan berbagai pendapat Jassin tentang Chairil dan beberapa koleksinya dipamerkan. Termasuk karya-karya HB Jassin dan tulisan tangan puisi Chairil Anwar," kata Nanang Suryana, Kepala Satuan Pelaksana PDS HB Jassin, dalam keterangan resminya di akun youtube PDS HB Jassin.
Pameran ini digelar untuk memperingati 100 tahun kelahiran Chairil Anwar. Dia lahir pada 26 Juli 1922 di Medan. Selain itu, pameran juga bertujuan mendekatkan koleksi PDS HB Jassin kepada masyarakat.
Dikuratori oleh Esha Tegar Saputra dan Hasan Aspahani, pameran ini secara gamblang menunjukkan peran dan sumbangan HB Jassin dan Chairil dalam dunia sastra.
Hasan Aspahani, yang juga penulis buku Chairil, menuturkan keduanya ibarat raksasa. "Kehidupan keduanya juga berkaitan erat," kata Hasan dalam keterangan resminya. Dia juga mengibaratkan Jassin sebagai gunung api yang terus aktif. Karena kritik dan karya Jassin masih relevan hingga hari ini.
Sementara Chairil ibarat lahar panas. Puisi-puisinya masih menggelegak hingga hari ini. Dibacakan, dikaji, dimusikalisasi, dan ditulis ulang dimana-mana. Dari sekolah, kampus, kafe, sampai dinding bangunan.
Baca juga:
Chairil Anwar sosok kontroversial. Dia dipuja sebagai pembaru puisi Indonesia. "HB Jassin menyebutnya sebagai pelopor angkatan 45 dan penyair revolusioner," kata Hasan."
Puisi Chairil penuh vitalitas dan semangat. Dia memilih menggunakan ‘aku’ daripada saya atau hamba yang banyak digunakan oleh penyair pada zamannya. Dia juga melepaskan puisi dari aturan baku terkait suku kata, rima, dan irama pada zamannya.
Lewat puisi pula, Chairil membebaskan bahasa Indonesia dari kebekuan dan pesimisme orang bahwa bahasa yang baru itu tak mampu mengutarakan banyak hal. Di tangan Chairil, bahasa Indonesia justru mampu mengutarakan banyak hal, plastis, punya daya gedor, dan penuh vitalitas.
Kiprah Chairil serta karyanya kemudian diulas secara rapi oleh Jassin. Dia juga menyimpan tulisan-tulisan tangan Chairil. Kelak catatan peninggalan Jassin itu banyak digunakan oleh para peneliti Sastra Indonesia dari dalam dan luar negeri.
Nah, buat kamu yang tertarik mengenal sosok HB Jassin dan Chairil, pameran ini pas banget jadi pengantarnya. Tempatnya nyaman, lho. Cozy banget karena berada di Gedung Panjang, Taman Ismail Marzuki, yang baru diresmikan lagi awal Juli lalu. Pameran ini gratis dan bisa langsung daftar di tempat. Jadi, jangan sampai kelewatan. (dru)
Baca juga: