Mengenal Boong Joon-ho, Sutradara Korea Selatan yang Kini Mendunia

Senin, 10 Februari 2020 - Muchammad Yani

BELAKANGAN ini, sutradara asal Korea Selatan, Boong Joon-ho, menarik perhatian masyarakat dari penjuru dunia berkat salah satu karyanya, Parasite. Parasite mengantarkan Bong Joon-ho meraih beberapa penghargaan di ajang bergengsi, seperti British Academy Film Award, Golden Globe, dan yang baru saja berlangsung, Oscar 2020.

Parasite membawa pulang piala Oscar 2020 sebagai Best Picture, Best Director, Best Original Screenplay, dan Best International Feature Film. Berkat prestasinya ini, banyak orang penasaran dengan latar belakang Bong Joon-ho.

Bong Joon-ho lahir di Daegu, Korea Selatan pada 14 September 1969. Keluarganya cukup terkenal di Korea Selatan. Ayahnya, Bong Sang Gyun, bekerja sebagai desainer grafis dan kakek dari pihak ibu, Park Taewon, merupakan penulis terkemuka di Korea Selatan.

Baca juga:

Sabet Best Adaptive Screenplay, Taika Waititi: Saya Dedikasikan untuk Pribumi

White Collar, debut film pendek pertama Bong Joon-ho. (Foto: The Whiskey Journal)
White Collar, debut film pendek pertama Bong Joon-ho. (Foto: The Whiskey Journal)

Salah satu karyanya yang terkenal adalah A Day In The Life of Kubo The Novelist. Kakak laki-laki Bong Joon-ho merupakan profesor sastra Bahasa Inggris di Seoul National University, sedangkan kakak perempuannya berprofesi sebagai fashion designer.

Bong Joon-ho mengambil jurusan Sosiologi di Yonsei University pada akhir 80-an dan masuk dalam sebuah klub film bernama Cineclick. Ia mendapat pertentangan dari kedua orang tuanya untuk kuliah di bidang perfilman. Saat berusia 15 tahun, ia sebenarnya ingin menjadi pembuat film.

Sutradara yang sangat ia gemari ialah Edward Yang, Hou Hsiao-hsien, dan Shohei Imamura. Bong muda berkali-kali menonton filmnya dan mempelajari teknik demi teknik. Saat itu, film pendek pertama yang dibuatnya berjudul White Collar.

Di awal 1990-an, Bong Joon-ho melanjutkan studinya selama dua tahun di Korean Academy of Film Art. Adapun film pendek yang dibuatnya selama menimba ilmu, seperti Incoherence, dan Memory Within the Frame.

Film pertamanya yang sukses ditayangkan di ajang penghargaan bergengsi. (Foto: CineFacts)
Film pertamanya yang sukses ditayangkan di ajang penghargaan bergengsi. (Foto: CineFacts)

Film pendek tersebut menorehkan prestasi untuk screening di Vancouver International Film Festival dan Hongkong International Film Festival. Ia sempat berkolaborasi dengan teman-teman sekelasnya dan menghasilkan sebuah film pendek berjudul 2001 Imagine yang disutradarai temanya, Jang Joon-hwan.

Setelah lulus, Bong Joon-ho menghabiskan waktu selama lima tahun untuk bekerja dengan beberapa sutradara lain. Menjadi asisten sutradara sekaligus penulis skenario dalam film Motel Cactus karya Park Ki-yong (1997), hingga membantu menulis Phantom the Submarine (1999) yang pernah meledak di Korea Selatan.

Baca juga:

Parasite, Antara Keglamoran, Teknologi Tinggi, dan Kesenjangan Sosial Negeri Ginseng

Pada 2000, ia berhasil membuat debut feature pertamanya yang berjudul Barking Dogs Never Bite. Diproduseri Cha Seung Jae, film ini sukses ditayangkan perdana di San Sebastian International Film Festival serta memenangkan penghargaan di Hongkong Film Festival dan Slamdance Film Festival.

Tak puas begitu saja, pada 2003, Bong Joon-ho kembali membuat debut keduanya dalam film Memories of Murder. Lagi-lagi menoreh prestasi. Memories of Murder tayang di San Sebastian International Film Festival dan kemudian memenangkan tiga penghargaan. Dari film ini, Bong Joon-ho menjadi buah bibir di Korea dan namanya digadang-gadang sebagai sutradara unggulan.

Bong Joon-ho berhasil membawa pulang empat piala Oscar 2020. (Foto: New York Post)
Bong Joon-ho berhasil membawa pulang empat piala Oscar 2020. (Foto: New York Post)

Ia kembali sukses pada 2006 lewat filmnya The Host. Film besuan Bong Joon-ho ini laku keras di Korea Selatan dengan tiket terjual lebih dari 13 juta lembar. Di 2009, filmnya, yakni Mother, pernah ditayangkan di Cannes’ Un Certain Regard dan International Film Festival Rotterdam (IFFR).

Ia menyutradarai film berbahasa Inggris pertamanya, Snowpiercer pada 2013 yang diadaptasi dari novel fiksi ilmiah larya Jean-Marc Rochette dan Jacques Lob. Film ini dibintangi oleh aktor ternama, seperti Chris Evans, Ed Harris, dan Tolda Swinton.

Vakum selama lima tahun, Bong Joon-ho kembali bersinar lewat film, Okja, yang bekerjasama dengan Netflix. Di saat yang sama, Okja juga berkompetisi untuk Palme d’Or di Cannes Film Festival. Barulah pada 2019 lalu, ia membuat Parasite yang dianugerahi sejumlah penghargaan bergengsi. (And)

Baca juga:

Didominasi Orang Berkulit Putih, Berikut Daftar Nominator Non Kulit Putih di Oscar 2020

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan