Menangis Bikin Lelah Tapi Menghilangkan Stres

Senin, 30 September 2019 - Ikhsan Aryo Digdo

TERKADANG kamu perlu menangis untuk meluapkan segala kesedihanmu. Bahkan untuk hal-hal keci; sekalipun. Misalnya kalau ada acara televis yang mengecewakan. Setelah menangis rasanya semua terasa lega.

Namun, agaknya kamu tidak cuma merasa lega. Tapi rasa lelah juga kamu alami setelah menangis. Melansir Men's Health, profesor psikologi di University of Pittsburgh, Lauren Bylsma mengatakan menangis memang menguras tenaga.

Baca juga:

Menangislah Agar Hormon Racun dalam Tubuh Terbuang

"Menangis sangat berat pada tubuh. Itu membutuhkan banyak energi dan sesuatu yang mengambil alih seluruh tubuhmu," kata Bylsma. Sependapat dengan Bylsma. psikolog klinis di Universitas Columbia, Jeffrey Cohen, mengatakan menangis memerlukan lebih dari sekadar air mata.

Menangis menghilangkan stres (Foto: Pexels/bruce mars)

Mengapa menangis bisa begitu melelahkan? Jadi begini, ketika menangis detak jantung dan pernapasan kamu akan melambat. Perubahan inilah yang membuat merasa kamu lelah. Semakin lama menangis, kamu akan semakin letih.

Meskipun melelahkan. Menangis juga memberikan manfaat positif untuk tubuh kamu. Karena tangisan kmau itu bisa melepaskan hormon stres. Trauma emosionalmu akan lepas ketika kamu menangis. "Itu bisa menenangkan, yang pada gilirannya mengarah pada perasaan lelah," kata Cohen.

Baca juga:

Sacred Riana Menangis Hidupnya Dibongkar

Semakin keras menangis kamu akan semakin lelah (Foto: Pexels/Pixabay)

Para peneliti yakin menangis merupakan perilaku menenangkan diri yang mengurangi kesusahan. Teori tersebut diulas pada sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2014 di Frontiers of Psychology.

Tingkat kelelahan kamu kemungkinan tergantung pada seberapa keras kamu menangis. Tangisan yang lebih keras dapat menyebabkan hiperventilasi, yang dapat mengurangi jumlah oksigen ke otakmu. Ini juga akan membuat kamu merasa lebih mengantuk.

Soal apakah perempuan atau pria yang lebih bisa menangis. Keduanya kata Bylsma sama-sama bisa menangis. Tidak menutup kemungkinan pria juga meneteskan air mata ketika tertimpa masalah. Kecuali dulu, pria dipandang sangat kuat. Berlebihan jika pria dulu sampai menangis. "Saya pikir di masa lalu lebih sulit bagi pria untuk menangis karena dipandang tidak terlalu maskulin," tukas Bylsma. (ikh)

Baca juga:

Gara-Gara Orgasme Kamu Bisa Nangis?

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan