Menangis Bersama 'Miracle In Cell No. 7'

Jumat, 09 September 2022 - Andreas Pranatalta

FILM Miracle in Cell No.7 versi Indonesia akhirnya tayang di bioskop, Kamis (8/9). Beberapa penonton bahkan merasa belum siap menyaksikan film ini lantaran versi aslinya yang begitu membekas dan emosional, sehingga takut untuk kembali meneteskan air mata lagi.

Sebagian besar penikmat film mungkin sudah menyaksikan Miracle in Cell No.7 asli karya sutradara Lee Hwan-kyung yang rilis pada 2013. Tentunya masih ingat juga adegan demi adegan yang membuat haru biru sepanjang pemutaran film.

Hal serupa ternyata dapat ditemukan dalam Miracle in Cell No.7 versi Indonesia garapan sutradara Hanung Bramantyo. Film ini kurang lebih menghadirkan suasana yang tidak jauh beda, menangis, tertawa, menangis lagi, tertawa lagi, hingga membuat dada terasa penuh.

Film ini menceritakan seorang ayah bernama Dodo (Vino G. Bastian) dengan kecerdasan terbatas, hanya ingin menjadi ayah yang baik bagi anaknya, Kartika (Graciella Abigail). Kartika yang saat itu masih sangat kecil selalu berusaha untuk menjaga dan merawat sang ayah.

Baca juga:

Vino G Bastian: 'Miracle In Cell No 7' bukan Film Plagiat


Kartika begitu bangga terhadap ayahnya yang hanya seorang penjual balon. Namun, kebahagiaan keduanya hanya sementara, karena Dodo dan Kartika kemudian terpaksa berpisah. Dodo ditangkap atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan terhadpa gadis kecil yang bernama Melati.

Ia pun mendekam di sel penjara nomor tujuh yang dihuni beberapa napi, seperti Ketua Geng (Indro Warkop), Jaki (Tora Sudiro), Asrul (Bryan Domani), Bewok (Rigel) dan Atmo (Indra Jegel). Dodo melewati berbagai peristiwa yang kurang menyenangkan di dalam sel penjara, namun pad akhirnya ia menjadi kesayangan para napi.

Baca juga:

Kisah Pilu di Balik ‘Miracle in Cell No 7’

Dodo yang sangat rindu dengan Kartika pun mendapatkan bantuan untuk menyelundupkan sang putri ke dalma sel. Kedekatan antara Dodo dan Kartika, ternyata menularkan kebahagiaan bagi para napi lain yang di penjara di sel tersebut.

Penggambaran yang sempurna ini pun membuat penonton begitu dekat dengan kisahnya, dan menjadikan Miracle in Cell No.7 seperti milik Indonesia sendiri. Selain tentunya bikin nangis, film ini juga siap bikin kamu tertawa karena kehadiran para komedian ternama. Babak berikutnya, Hanung benar-benar akan menguras seluruh air mata penonton tanpa tersisa.

Tak heran jika sang sutradara asli Lee Hwan-kyung sempat mengatakan bahwa remake versi Indonesia adalah yang terbaik dari negara lain. "Saya percaya film ini bisa sukses, bahkan melampaui film Korea-nya," ujar Hwan-kyung, dilansir ANTARA, Kamis (8/9).

Lupakan dan hilangkan sejenak soal gengsi untuk menangis saat menyaksikan Miracle in Cell No.7 versi Indonesia. (and)

Baca juga:

Kisah Menarik Andmesh saat Mengisi OST Film 'Miracle In Cell No.7'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan