Menangi Kontes Eurovision 2025, Penyanyi Austria Ini Minta Wakil Israel Dilarang dari Kompetisi Nyanyi Paling Prestisius di Eropa Tahun Depan

Kamis, 22 Mei 2025 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Penyanyi muda Austria, JJ, yang baru saja menjuarai Eurovision 2025, secara terbuka menyuarakan harapannya agar Israel dilarang ikut serta dalam kompetisi musik tahun depan di Wina.

"Sangat mengecewakan melihat Israel masih ikut berpartisipasi dalam kontes ini. Saya ingin Eurovision berikutnya digelar di Wina dan tanpa Israel," kata JJ (Johannes Pietsch) yang berusia 24 tahun, dalam wawancara dengan surat kabar Spanyol El País, seperti dikutip euronews.com (22/5).

Namun, JJ tahu bahwa harapannya bergantung pada EBU (European Broadcasting Union) yang menjadi penyelenggara resmi Eurovision, sebuah kontes adu suara paling prestisius di Eropa hari ini.

"Kami, para artis, hanya bisa menyuarakan pendapat," tambah JJ.

JJ memenangkan kompetisi dengan lagu balada pop-opera berjudul "Wasted Love". Dalam babak final yang menegangkan, ia bersaing ketat dengan wakil Israel, Yuval Raphael, yang meraih suara publik dalam jumlah besar dan nangkring di posisi kedua.

Baca juga:

1.000 Musisi Tolak Israel di Eurovision Song Contest 2024

Partisipasi Israel dalam Eurovision 2025 terus menjadi sorotan, seiring genosida yang masih berlangsung di Jalur Gaza. Banyak pihak menilai keikutsertaan Israel tidak pantas dalam suasana seperti ini.

Bahkan, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, ikut bersuara. Ia membandingkan dengan larangan terhadap Rusia saat menginvasi Ukraina.

"Tak ada yang protes saat Rusia dikeluarkan dari kompetisi internasional, termasuk Eurovision, setelah menginvasi Ukraina," kata Sánchez dalam konferensi pers di Madrid (19/5).

"Jadi Israel juga seharusnya tidak boleh ikut. Kita tidak bisa membiarkan standar ganda dalam dunia budaya," lanjutnya. (dru)

Baca juga:

Rusia-Ukraina Berkonflik, Inggris Diusulkan Jadi Tuan Rumah Eurovision 2023

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan