Melancong Tingkatkan Imunitas

Sabtu, 22 September 2018 - P Suryo R

KEBUTUHAN masyarakat akan melancong saat ini semakin besar. Bepergian selalu memberi efek yang positif bagi tubuh, baik secara mental ataupun secara fisik. Dampak baik untuk mental misalnya mengurangi tingkat stres. Sementara salah satu dampak positif liburan bagi kesehatan fisik yakni dapat meningkatkan imunitas.

Sebuah studi yang dilakukan Universitas Nottingham pada 2010 menunjukkan anak-anak yang dibesarkan di lingkungan bebas terutama di pedesaan cenderung tidak memiliki alergi apapun. Tumbuh kembang di wilayah dengan beberapa bagian yang kotor membuat tubuh dan usus jauh lebih kuat. Tubuh mereka memiliki kekebalan tinggi dari potensi alergen apapun baik serbuk sari, debu, ataupun bulu binatang.

imunitas
Anak-anak dapat lebih kuat ketika sering diajak traveling. (Foto: Pexels/freestock.org)

Hal yang sama juga terjadi pada tubuh kita yang suka melancong. Perjalanan menghadapkan kita pada lingkungan yang berbeda. Lingkungan tersebut menciptakan antibodi yang lebih kuat dan meningkatkan sistem kekebalan secara signifikan. Antibodi merupakan protein sederhana yang melindungi sistem kekebalan tubuh dari patogen berbahaya. Tubuh memiliki seperangkat perisai untuk melawan parasit yang bernama immunoglobulin E. Cara kerja immunoglobulin E dalam tubuh yakni dengan membakar zat kimia dalam parasit dan mendorongnya untuk keluar.

traveling
Tubuh jauh lebih segar ketika melancong. (Foto: Pexels/Porapak Apichodilok)

Beberapa pelancong mengatakan melancong membuat tubuh mereka lebih bugar. Hal tersebut terjadi karena perjalanan menjadi probiotik terbaik bagi tubuh. Ketika kita bepergian dari satu tempat ke tempat lain, tubuh akan beradaptasi dengan ribuan bakteri baru. Efeknya, tubuh kita akan lebih kebal penyakit dan membuat tubuh lebih kuat.

Ketika tubuh kita terlatih untuk menghadapi lingkungan berbeda, mereka akan menyesuaikan diri dengan keadaan di luar ruangan. Beraktivitas di luar ruangan dalam kondisi wajar membuat tubuh kita berlatih saat berhadapan dengan parasit yang tidak berbahaya seperti kotoran, debu, serbuk sari, atau bulu binatang. (avia)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan