Manusia sebagai Subjek, Objek, dan Saksi Sejarah, Mengungkap Kisah di Balik Perubahan Zaman
Kamis, 09 Januari 2025 -
MerahPutih.com Halo, Guys! Kita bertemu lagi dengan tim Redaksi MP dari zaman dinosaurus yang bakal bawa kamu jalan-jalan menembus ruang dan waktu.
Sekarang kita mau bahas manusia sebagai subjek, objek, sekaligus saksi dalam sejarah yang dibatasi oleh ruang dan waktu.
Maksudnya apa ya?
Sejarah itu dibentuk dan digerakkan oleh manusia. Jadi, manusia itu pelaku sekaligus sasaran yang dibahas dalam sejarah. Memang ada kekuatan di luar manusia yang berpengaruh terhadap gerak sejarah.
Menurut R. Moh Ali dalam Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, contoh kekuatan di luar manusia adalah Tuhan, Dewata, kekuatan masyarakat, dan nasib.
Meskipun demikian, penentu utama gerak sejarah tetap kembali kepada manusia. Sebab manusia memiliki kehendak untuk bertindak. Singkatnya, manusia bisa merespons apa yang terjadi di sekitarnya secara aktif maupun pasif.
Karena manusia jadi subjek sekaligus objek sejarah, maka tiap peristiwa dan perubahan yang terjadi di dunia enggak bisa dilepaskan dari peran manusia. Contoh kasus ketika kamu mau bahas sejarah musik K-Pop.
Sebenarnya yang kamu bahas itu bukan bagaimana perkembangan musik K-popnya saja, tapi juga bagaimana manusia berpengaruh dalam membentuk dan menggerakkan musik K-Pop. Sebab tanpa manusia, enggak mungkin musik K-pop berubah dan bergerak sendiri.
Baca juga:
Apa Itu Sejarah, Pengertian, dan Asal-Usulnya: Cerita Seru di Balik Masa Lalu Kita!
Periodesasi Sejarah
Makanya pas bahas sejarah musik K-pop, kamu pasti bakal menemukan pembagian zaman atau periodesasi waktu kayak Gen 1, Gen 2, Gen 3, dan seterusnya. Pembagian itu digunakan buat membedakan K-pop dalam masa tertentu sekaligus memudahkan ketika kamu lagi membahas sejarah K-pop.
Periodesasi itu juga disebut babakan dan sangat umum dipakai dalam pelajaran sejarah. Biasanya periodesasi disusun secara berurutan, dari masa yang paling jadul sampai masa yang paling dekat dengan zaman kamu.
Selain babakan sejarah K-pop, kamu juga bakal menemukan nama-nama idol atau grup yang disebut mewakili generasi, zaman, atau babakannya.

Ada juga nama yang dianggap paling berpengaruh dalam suatu generasi karena membawa gaya tertentu. Entah itu dari segi musik, fesyen, atau gaya rambutnya. Nah, di sinilah manusia jadi pelaku sekaligus bahasan sejarah.
Sebagian besar nama-nama idol K-pop itu masih hidup sampai sekarang, termasuk dari Gen 1. Mereka bisa bersaksi tentang pengalamannya ketika terjun ke dunia K-pop dan berbicara tentang perubahan-perubahan apa saja yang terjadi di K-pop.
Karena itulah, selain sebagai subjek dan objek sejarah, manusia juga bisa jadi saksi sejarah.
Baca juga:
Apa sih Guna Sejarah? Dari Mengangkat Orang-Orang Kecil sampai Fondasi untuk Bangun Masa Depan
Biografi dan Otobiografi
Kesaksian mereka terekam dalam beragam bentuk. Contoh buku otobiografi yang dibuat oleh BigBang berjudul Shouting out to the World: A Run for the Dream, Bigbang's 13, 140 Days Challenge.
Disebut otobiografi karena saksi sejarahnya masih hidup dan menceritakan sendiri kisahnya meskipun bisa saja yang menulis bukan mereka sendiri.
"Dengan otobiografi yang dilahirkan dari tangan pertama, diharapkan bahwa sejarah dapat dipahami dengan lebih baik," kata Kuntowijoyo dalam Metodologi Sejarah.
Ada juga yang disebut buku biografi. Nah, kalau yang ini berarti catatan tentang hidup seseorang. Biografi itu enggak harus melulu nama terkenal. Orang biasa pun bisa punya biografi.
"Sebenarnya sebuah biografi tidak perlu menulis tentang hero yang menentukan jalan sejarah, cukup partisipan, bahkan the unknown," tambah Kuntowijoyo.
Sementara itu, Sartono Kartodirdjo dalam Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah bilang bahwa "Biografi termasuk bidang sejarah yang populer dan senantiasa sangat menarik serta banyak dibutuhkan."
Baik otobiografi ataupun biografi bisa digunakan untuk memahami peristiwa sejarah. Dalam kasus K-pop, kedua bahan itu bisa menjadi mosaik sejarah yang lebih besar untuk memahami perkembangan K-pop.
Kita bisa tahu mengapa anggota BigBang terjun ke dunia K-pop. Juga bagaimana mereka meraih cita-citanya, menaklukkan rintangan di dunia K-pop, lalu memengaruhi dunia di sekitarnya.

Dalam sejarah bangsa kita, otobiografi dan biografi ini sudah banyak banget dibuat oleh beragam nama. Mulai dari tokoh politik, tokoh pendidikan, tokoh kesenian, sampai tokoh olahraga.
Beberapa otobiografi misalnya Di Bawah Bendera Revolusi yang menceritakan Presiden Sukarno. Lalu ada Mohammad Hatta: Memoir yang ditulis oleh Mohammad Hatta, wakilnya Sukarno, tentang perjuangannya semasa Pergerakan Nasional. Kisah-kisah mereka nanti kita bakal bahas secara khusus di lain kesempatan.
Biografi tokoh seni misalnya Titik Puspa: a Legendary Diva karya Alberthiene Endah. Sedangkan biografi tokoh olahraga contohnya Menembus Batas karya Budi Suwarna yang mengupas perjalanan pebulutangkis peraih emas olimpiade, Greysia Polii.
Meskipun otobiografi dan biografi berangkat dari manusia, kita bisa melihat bagaimana kondisi lingkungan, budaya, sosial, ekonomi, dan geografisnya turut berpengaruh dalam tindak-tanduk mereka membentuk serta menggerakkan sejarah.
Baca juga:
Aspek Diakronis dan Sinkronis Sejarah
Di sini berarti manusia terikat dengan ruangnya atau tempat hidupnya. Enggak ada manusia yang bisa hidup di lebih dari satu ruang meskipun pengaruhnya bisa saja melebihi ruang hidup mereka.
Selain terikat aspek ruang, manusia juga terikat oleh aspek waktu. Enggak ada manusia yang hidup selamanya. Manusia hidup dalam rentang waktu tertentu meskipun pengaruhnya sangat mungkin melampaui masa hidup mereka.
Karena itulah, sejarah berkaitan pula dengan waktu. Kuntowijoyo bahkan menyebut waktu menjadi aspek khusus yang membedakan sejarah dari ilmu sosial lainnya seperti antropologi, sosiologi, politik, dan ekonomi.
Menurut Kuntowijoyo, sejarah adalah ilmu yang memanjang dalam waktu (aspek diakronis) dan menyempit dalam ruang (aspek sinkronis).
Aspek diakronis sejarah misalnya ketika kamu membahas pengaruh musik K-pop di Indonesia dari tahun 2000-2020. Di sini kamu membahas K-pop dalam rentang waktu yang panjang, yaitu 20 tahun, tapi dalam lingkup yang sangat terbatas (sinkronis). Cuma di Indonesia.
Makanya Kuntowijoyo dalam Penjelasan Sejarah menyebut bahwa "Sejarah disebut ilmu diakronis, sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang terbatas."
Baca juga:
Guna Aspek Waktu dalam Sejarah
Aspek waktu dalam sejarah juga menjadi penting untuk menjelaskan empat hal, yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
Perkembangan dalam sejarah menunjukkan bagaimana sesuatu berubah dan tumbuh seiring waktu. Bayangkan seperti menanam pohon: dari benih kecil menjadi pohon besar yang rindang.
Contoh kasusnya dalam K-pop adalah mempelajari bagaimana K-pop di Indonesia mulai dikenal hingga menjadi bagian dari budaya populer kita.
Kesinambungan adalah benang merah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Ini adalah elemen yang tetap bertahan meskipun banyak hal berubah.

Dalam sejarah K-pop di Indonesia bisa dilihat bagaimana elemen-elemen K-pop tetap bertahan dan terus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kayak tren fesyen dan gaya hidup yang diadopsi dari idol K-pop.
Pengulangan dalam sejarah mengacu pada peristiwa atau pola yang terjadi kembali dalam waktu yang berbeda. Pengulangan dalam sejarah K-pop di Indonesia bisa dilihat dari pola popularitas yang sering kali berulang.
Setiap beberapa tahun, ada grup baru yang nongol dan jadi fenomena besar seperti BTS dan BLACKPINK. Pola ini mirip dengan gelombang sebelumnya waktu zamannya BigBang dan 2NE1 pernah mendominasi.
Terakhir, perubahan ini tentang tonggak-tonggak peristiwa yang mengubah arah sejarah. Ini bisa berupa revolusi, reformasi, atau inovasi.
Dalam kasus K-pop, perubahan besar terlihat lewat cara kamu mengonsumsi musik K-pop. Dari menonton video musik di televisi, kini kamu beralih ke platform digital seperti YouTube dan Spotify.
Selain itu, interaksi idol dan penggemar juga berubah dengan adanya media sosial yang memungkinkan komunikasi lebih langsung dan personal.
Sampai sini jadi paham kan bagaimana kedudukan manusia dalam sejarah dan mengapa aspek ruang dan waktu punya kaitan dengan sejarah?
Kalau belum paham, kamu bisa membacanya lagi pelan-pelan. Kalau kamu suka artikel ini dan jadi lebih paham, boleh dong di-share ke temanmu.
Nanti, kita lanjut lagi ke bahasan seru lainnya! (dru)
Baca juga: