Malaysia Kembali Sekolah Tatap Muka 1 Maret

Jumat, 19 Februari 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Pemerintah Malaysia mengumumkan akan mengawali sekolah tatap muka bagi para siswa prasekolah, kelas satu dan dua pada 1 Maret. Sementara itu, siswa kelas tiga hingga kelas enam akan diizinkan bersekolah pada 8 Maret.

"Untuk siswa sekolah menengah grup A di Johor, Kelantan, Terengganu dan Kedah akan dimulai pada 4 April, diikuti pada 5 April yang melibatkan grup B untuk negara bagian lain," ujar Menteri Pendidikan Malaysia Radzi Jidin dalam acara jumpa pers di Putrajaya, Jumat (19/2).

Selain itu, ujar dia, sekolah kejuruan untuk Sertifikat Kejuruan Malaysia dan diploma juga diizinkan beroperasi pada 1 Maret. Sekolah internasional dan pusat pendidikan mulai 8 Maret.

Baca Juga:

Soal Vaksin COVID-19, Indonesia Dinilai Lebih Beruntung Ketimbang Australia dan Malaysia

Radzi Jidin mengatakan, tanggal pembukaan penuh sekolah tersebut berlaku pada semua sekolah yang terdaftar di Kementerian Pendidikan Malaysia (MOE).

Tanggal pembukaan kembali sekolah tersebut diterapkan pada semua sekolah negeri, sekolah bantuan pemerintah, sekolah swasta, dan lembaga pendidikan yang terdaftar di MOE.

Malaysia. (Foto: MP/Pixabay.com/terimakasih0)
Malaysia. (Foto: MP/Pixabay.com/terimakasih0)

"Untuk sekolah yang tidak terdaftar di MOE, juga disarankan mengikuti full opening date sekolah dan mematuhi semua prosedur operasional standar (SOP) yang ditetapkan," ujarnya, dikutip Antara.

Menurutnya, yang menjadi prioritas semua pihak harus mematuhi SOP untuk memastikan siswa dan siswa melanjutkan sekolah dalam kondisi aman.

Baca Juga:

PM Malaysia Muhyiddin Bakal Lakukan Pertemuan Bilateral Dengan Indonesia

MOE telah memutuskan bahwa anak-anak prasekolah, tahun pertama dan kedua harus kembali ke sekolah terlebih dahulu untuk memberi ruang bagi para guru untuk membiasakan anak-anak tersebut dengan SOP baru di sekolah.

“Dibukanya sekolah menengah setelah libur semester sekolah dikarenakan pemberian ruang bagi siswa Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) atau Ijazah Pembelajaran Malaysia yang membutuhkan lebih banyak ruang," katanya. (*)

Baca Juga:

Penambahan Kasus Baru COVID-19 di Malaysia Melebihi Angka 5.000

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan