Malaysia dan Indonesia Bangun Dimensi Baru dalam Hubungan Bilateral

Jumat, 03 Agustus 2018 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Kunjungan Perdana Menteri Mahathir Mohamad ke Indonesia seusai terpilih kembali menjadi kepala pemerintahan negeri jiran itu, tampaknya membuka babak baru dalam hubungan Indonesia dan Malaysia.

Apalagi Mahathir justru memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah dilantik jadi Perdana Menteri Malaysia. Hal ini menunjukkan pentingnya posisi Indonesia bagi Malaysia, demikian sebaliknya.

Menindaklanjuti pertemuan Mahathir Mohamad dan Presiden Jokowi pada Juni 2018 lalu, Perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Malaysia dalam acara forum Awani Global yang ditayangkan oleh Televisi Astro Awani, di Kuala Lumpur, Kamis (2/8) malam, membahas dimensi baru hubungan bilateral kedua negara.

Pemerintah Indonesia diwakili oleh Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Agung Cahya Sumirat. Sementara itu Pemerintah Malaysia diwakili oleh Sekretaris Bagian Asia Tenggara Kemenlu Malaysia Eldeen Husaini Mohd Hashim.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi menyambut Mahathir Mohamad di Halim Perdanakusuma (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Kedua pejabat tersebut membahas hubungan kedua negara berdasarkan momentum kunjungan Perdana Menteri Malaysia Dr Tun Mahathir Mohamad dan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Saifuddin Abdullah ke Jakarta pada Juni 2018.

Agung Cahya Sumirat bahkan menggarisbawahi kedekatan hubungan Presiden Joko Widodo dan Dr Tun Mahathir Mohamad dalam pertemuan di Jakarta.

"Saya kira ini pendekatan momentum baru hubungan Indonesia-Malaysia dalam segala segi politik, ekonomi, perdagangan, kebudayaan dan lainnya," katanya.

Sumirat juga sebagaimana dilansir Antara mengatakan kunjungan Menlu Malaysia ke Indonesia menunjukkan bagaimana Malaysia dari segi politik ingin meningkatkan peran aktif termasuk meratifikasi berbagai konvensi hak asasi manusia internasional.

"Dan pesan yang kami tangkap adalah Malaysia dan Indonesia akan memiliki posisi yang sama dalam merespon isu-isu terkait 'human right' maupun demokrasi dan kami mengapresiasi peran aktif Malaysia dalam Bali Demokrasi Forum yang sudah berjalan saat ini," katanya.

Presiden Jokowi dan Mahathir Mohamad
Presiden Jokowi (kanan) menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Kamis (28/6).(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Sementara itu, Eldeen mengatakan hubungan Indonesia dan Malaysia telah terjalin dengan baik selama 60 tahun sehingga semua permasalahan dapat diselesaikan melalui dialog dan diplomasi.

"Untuk pemerintah Malaysia Baru sekarang akan melakukan pendekatan secara berperingkat. Dahulu secara menyeluruh sekarang menyesuaikan isu-isu secara berperingkat. Sekiranya ada penyelesaian maka akan disampaikan kepada masyarakat," katanya merujuk pendekatan berjenjang.

Ia juga mengatakan lawatan Dr Tun Mahathir ke Jakarta memperoleh sambut begitu baik dari Presiden Jokowi.

"Perbincangan yang seharusnya lima menit menjadi lebih panjang menjadi dua jam. Dan isu-isu yang berkepentingan telah diselesaikan pada peringkat kedua pemimpin. Perbincangan dua jam adalah pendekatan di peringkat atasan dan kepada bawahan diminta untuk memikirkan implementasinya. Jadi seperti itulah pendekatan yang dilakukan," katanya.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Bangun Techno Park Banyumulek, LIPI Telah Habiskan Dana Sebesar Rp12,4 Miliar

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan