Mahasiswa Asing Belajar Membatik di Kampung Batik Laweyan Solo

Rabu, 08 Februari 2017 - Widi Hatmoko

Membatik menjadi salah satu daya tarik mahasiswa asing untuk mengenal dan belajar tentang budaya Indonesia. Seperti yang terlihat, pada Selasa (7/2) kemarin, sejumlah mahasiswa asing yang tergabung dalam Asosiasi Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Internasional (AIESEC) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, belajar membatik di Kawasan Kampung Batik Laweyan Solo.

Ini adalah kali pertama mereka melihat proses pembuatan batik. Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Solo ini, para mahasiswa tersebut langsung mempraktikan cara membuat batik tanpa ragu-ragu dan nampak serius.

Yolanda, mahasiswa asal Tiongok yang tergabung dalam AIESEC ini mengaku kagum dengan salah satu potensi budaya yang dimiliki Indonesia. Ia juga mengungkapkan, meski proses pembuatan batik ini membutuhkan waktu yang tak sedikit, namun cukup lega setelah menuai hasil jerih payahnya.

Sejumlah mahasiswa asing sedang asik belajar membatik di Kawasan Kampung Batik Lawean Solo. (MP/Win)


“Corak dan motif batik beranekaragam, sehingga mampu meberikan keindahan tersendiri ketika digunakan,” jelas mahasiswa asal Beijing ini, saat ditemui merahputih.com di sela kegiatan.

Ketika ditanya, proses mana yang paling rumit, Yolanda mengaku saat meniup cucuk chanting hingga menorehkan lilin panas ke kain mori yang sudah terbentuk motif. Namun, bagi Yolanda, ini menjadi kesan tersendiri baginya.

Selain dari Tiongkok, terdapat pula mahasiswa asal Oman. Mereka berada di Indonesia selama enam minggu. Selain mengemban misi sosial, mereka juga ingin mengenal budaya, khususnya yang ada di Jawa.

Berita ini berdasarkan laporan Win, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya. Untuk membaca artikel Win lainnya baca: Tempat Favorit yang Dikunjungi Wisatawan Lokal dan Asing di Kota Solo

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan