Cerpenis Hamsad Rangkuti Meninggal Dunia
Minggu, 26 Agustus 2018 -
DUNIA sastra Indonesia kembali berduka. Maestro cerpenis, Hamsad Rangkuti meninggal dunia pada Minggu pagi 26 Agustus 2018. Hamsad menghembuskan napas terakhir di usia 75 tahun.
Sastrawan kelahiran Medan, 7 Mei 1943 tersebut berpulang setelah berkutat melawan penyakitnya sejak pertengahan tahun 2012 lalu. Ia pernah operasi by pass jantung nan mengharuskannya membuat saluran pembuangan air kecil di perutnya.

Semasa hidupnya, maestro yang terkenal dengan cerpen Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu ini sangat total hidup di dunia sastra. Tak sedikit karya megah telah dihasilkannya.
Buku-buku kumpulan cerpen seperti, Cemara (1982), Lukisan Perkawinan (1982), Sampah Bulan Desember (2000), hingga Bibir dalam Pispot (2003) menjadi bukti ketekunan Hamsad.
Selain lihai menulis cerpen, Hamsad juga pernah menulis novel. 'Ketika Lampu Berwarna Merah (1981)' merupakan novel tunggalnya yang sangat dikenal di kalangan sastrawan Indonesia.
Karena ketekunan dan kemahirannya di bidang sastra, berbanding lurus dengan penghargaan yang ia terima. Puluhan penghargaan beliau amankan semasa hidupnya, mulai dari 'Hadiah Harapan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (1981), hingga Penghargaan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi (2014).
Meski bergelimang penghargaan, Namun di akhir hidupnya Hamsad tinggal di rumah petak berukuran 3,5 x 5 meter di Bilangan Depok. Rumah sederhana itu ia bangun bersama istrinya. (*)