Lucu atau Pintar, Mana yang Penting Ketika Berkencan?
Minggu, 13 Juni 2021 -
ADA orang-orang yang lebih memilih pasangan humoris dan lucu ketimbang yang serius dan cenderung pintar. Begitu pula sebaliknya. Apakah hal ini bisa ditinjau dari sisi ilmiah?
Sebuah studi baru menemukan hasil yang mengejutkan mengenai hubungan kecerdasan dan kencan. Para peneliti menyelidiki bagaimana menjadi pintar dan lucu berhubungan dengan daya tarik seseorang sebagai calon pasangan dalam situasi kencan.
Temuan dari penelitian menunjukkan, kecerdasan yang diukur secara objektif tidak meningkatkan daya tarik pasangan. Namun, tampil dan tampak lucu dapat meningkatkan daya tarik pasangan. Pria yang dianggap lucu dan menarik secara fisik dinilai perempuan memiliki daya tarik pasangan yang lebih tinggi.
Baca juga:
Manusia cukup pintar, lebih pintar dari spesies hewan lainnya. Pada kenyataannya tidak ada spesies lain yang menciptakan teknologi canggih seperti ponsel pintar atau penerbangan luar angkasa.
Dalam studi psikologi evolusioner baru, yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Evolution and Human Behavior (2021), para ilmuwan menganalisis data dari dua penelitian untuk menilai apakah kecerdasan yang diukur secara objektif dianggap menarik dalam situasi kencan.
Dalam studi pertama, para peneliti menguji kecerdasan pada 88 pria. Kemudian, para ilmuwan merekam klip video pendek dari pria-pria ini dan menunjukkannya kepada 179 perempuan yang menilai setiap pria berdasarkan kecerdasan, kelucuan, daya tarik fisik, dan daya tarik pasangan.

Hasilnya cukup mengejutkan. Laki-laki yang secara objektif (berdasarkan tes kecerdasan) sebenarnya lebih cerdas memiliki daya tarik yang sedikit lebih rendah dibandingkan kelompok pria yang kurang cerdas.
Penemuan yang lebih penting, kelompok yang dianggap cerdas oleh perempuan memiliki hubungan dengan daya tarik pasangan yang lebih tinggi, terlepas dari kecerdasan obyektif yang sebenarnya. Dianggap lucu dan menarik secara fisik juga dikaitkan dengan daya tarik pasangan yang lebih tinggi bagi perempuan.
Karena situasi rating video dalam percobaan pertama tidak ada hubungannya dengan situasi kencan sungguhan, para ilmuwan juga melakukan percobaan kedua. Dalam eksperimen ini, 729 peserta mengambil bagian dalam beberapa sesi kencan kilat selama tiga menit.
Kecerdasan mereka diukur secara objektif, sebanding dengan eksperimen pertama. Mereka menilai kecerdasan, kelucuan, dan daya tarik pasangan satu sama lain. Seperti pada percobaan pertama, orang yang dianggap lebih cerdas dan lucu dinilai memiliki daya tarik pasangan yang lebih tinggi.
Kecerdasan yang diukur secara objektif, bagaimanapun, tidak memprediksi daya tarik pasangan. Asosiasi ini ditemukan untuk laki-laki dan perempuan.
Baca juga:
Pasangan Zodiak yang Langsung Klik Saat Pertama Kali Bertemu

Teori bahwa manusia mengembangkan kecerdasan tinggi karena seleksi seksual menunjukkan bahwa kecerdasan yang diukur secara objektif tinggi seharusnya menarik bagi teman kencan.
Temuan penelitian tersebut menunjukkan, hal itu tidak terjadi. Pasalnya, dalam kedua percobaan, kecerdasan yang diukur secara objektif tidak berhubungan dengan tingkat daya tarik pasangan.
Apa arti hasil penelitian dalam berkencan? Ternyata, menjadi lucu lebih penting daripada menjadi pintar.
Secara khusus, dianggap lucu lebih relevan untuk menjadi calon pasangan yang menarik daripada menjadi sangat cerdas yang diukur dengan tes kecerdasan.
Terlebih lagi, dianggap pintar relevan untuk daya tarik pasangan, meskipun sebenarnya tidak cerdas. Ini adalah perbedaan penting, karena menunjukkan bahwa usaha menampilkan kesan pintar mungkin lebih relevan daripada kecerdasan yang sebenarnya. (aru)
Baca juga:
Pacaran Sama Si Cuek? Begini Tipsnya Supaya Enggak Cepat Baper