Lima TPS di Tangsel Disiagakan Dua Personel Polisi
Rabu, 09 Desember 2015 -
MerahPutih Politik - Wakil Kepala Kepolisian Resor Tangerang Selatan (Wakapolres Tangsel) Kompol Bachtiar Alfonso mengatakan bahwa pihak kepolisian telah menempatkan dua orang personel anggota kepolisian guna menjaga lima tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemililihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di seluruh Kota Tangsel.
"Untuk per lima TPS telah ditempatkan dua orang personel untuk pengamanan," ujar Bachtiar saat dihubungi merahputih.com, Rabu (9/12).
Bachtiar menjelaskan, Tangsel adalah sebagai salah satu daerah rawan konflik pada Pilkada Serentak 2015. Sehingga, Tangsel harus mendapatkan perhatian penuh dari aparat kepolisian. Berdasarkan data yang dimiliki kepolisian, ada 2.245 TPS yang tersebar di 54 Kelurahan yang ada di Kota Tangsel.
Lebih lanjut, Bachtiar mengaku, Polres Kota Tangsel juga telah mendapatkan bantuan tambahan personel dari Markas Besar Polri dan Polda Metro Jaya untuk mengamankan jalannya Pilkada Tangsel.
"Totalnya 2.251 Personel. Itu sudah termasuk tiga kompi Brigade Mobil (Brimob) dan tiga kompi Sabhara dari Polda Metro Jaya, satu kompi dari Polres Tangerang Kota, serta dari TNI 450 personel, sedangkan dari Polres Tangsel sendiri sebanyak 467 personel," paparnya.
Sementara itu, Bachtiar mengaku tidak ada pengaman khusus yang dilakukan oleh kepolisian di tiap-tiap TPS tempat ketiga calon wali kota mencoblos. Pasalnya, setiap calon wali kota sudah mendapatkan pengawalan melekat oleh anggota Polri sebelum dan sesudah pemilihan.
Sebanyak 905.201 orang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) aktif Pilkada Kota Tangsel. Sebanyak tiga pasangan calon bersaing untuk memperebutkan kepala daerah, salah satunya Airin Rachmi Diany selaku incumbent atau petahana.
Untuk diketahui, sebelumnya Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian mengatakan, Kota Tangsel perlu mendapat atensi khusus dari Kepolisian. Ia menilai, kentalnya kultur lokal di Kota Tangsel dapat menimbulkan gesekan bila tidak dikoordinir dengan baik.
"Tangsel mungkin karena faktor primordial jawara-jawara yang ada di sana. Tapi, komunikasi sudah banyak kita lakukan," tandas Tito. (gms)
BACA JUGA: