Liga Indonesia Janji Lebih Berani Berinovasi dan Melakukan Terobosan

Selasa, 29 Desember 2015 - Raden Yusuf Nayamenggala

MerahPutih Sepak Bola - Perencanaan terus dilakukan PT Liga Indonesia (PT LI) agar tidak mengalami kebuntuan di tahun 2016. Terlebih, guna menyambut kompetisi ataupun turnamen dengan durasi yang panjang.

Tigorshalom Boboy, Corporate Secretary PT Liga Indonesia, menerangkan bahwa pada pengujung tahun 2015 ini sudah memasuki fase akhir dari perencanaan.?

?Dalam clubs meeting (Pertemuan dengan klub) dengan klub ISL pada Agustus 2015 lalu, Direksi PT Liga Indonesia sempat mempresentasikan Betha Project. Hal tersebut, sebagai salah satu terobosan baru dari PT Liga Indonesia.

Di dalamnya, terdapat beberapa aspek yang akan dilakukan PT LI. Seperti di antaranya, zero tolerance, transparan, modernisasi, club quality, club financial (business) healthy dan event management.?

?"Beberapa hal dalam Betha Project yang juga sempat menghangat menjadi perbincangan adalah terkait rencana penerapan Salary Cap ataupun Budgeting Cap hingga konsep penjadwalan satu kali kandang dan satu kali tandang, bertanding tiap pekan. Kami terus melakukan pengkajian yang mendalam terkait hal ini," katanya.?

?Selain itu, pada musim 2016 juga akan mulai diberlakukan Liga Indonesia Administration System (LIAS) secara lebih menyeluruh. Sebenarnya, PT LI telah memiliki system berbasis IT dalam kompetisi-kompetisi sebelumnya. Namun sayangnya, penerapannya belum secara menyeluruh.?

?"Mulai musim depan, dari mulai pendaftaran pemain dan proses administrasi lainnya akan dilakukan secara online. Begitupula dengan laporan pertandingan, Pengawas Pertandingan harus bisa dengan cepat melaporakannya via sistem IT yang kita bangun, sehingga secara real time data langsung terintegrasi dengan database kita," papar Tigorshalom.?

?Kendati LIAS sudah dioperasikan secara internal sejak beberapa musim yang lalu, PT LI melakukan penyempurnaan system sejak Agustus lalu, sehingga klub, pengawas pertandingan dan pihak terkait yang terlibat bisa mengoperasikannya seusai kepentingan masing-masing.?

?Proses verifikasi infrastruktur pun akan dilakukan lebih ketat dengan standar yang ditingkatkan. Tak hanya secara fisik, namun juga packaging Stadion dan fasilitas pendukung lainnya yang lebih baik, sehingga meningkatkan image kompetisi.

Tentunya, perangkat pendukung lainnya, seperti kualitas SDM penyelenggara pertandingan, klub juga harus ditingkatkan, dengan disiapkan Manual and guideline yang lebih aplikatif.?

?Beberapa terobosan yang dilakukan tersebut memang harus dilakukan untuk mewujudkan kompetisi yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, dan tidak boleh berhenti sebagai wacana saja. Langkah ini tak lepas pula dari evaluasi yang dilakukan di masa reses kompetisi yang panjang, sehingga memacu manajemen PT Liga Indonesia untuk berani berinovasi dan melakukan terobosan. ?(esa)

BACA JUGA:

  1. PT Liga Indonesia Siapkan Turnamen Independen
  2. Tim Transisi Tuding Klub-Klub Peserta Liga Indonesia 'Kepala Batu'
  3. Liga Indonesia 'Ngotot' Tak Mau Ikut Kompetisi Buatan Menpora
  4. CEO LIGA Indonesia: ISL Tak Mungkin Berjalan dengan 16 Klub

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan