‘Last Day On Earth’ Jadi Single Perdana Beabadoobee di 2021

Senin, 29 Maret 2021 - Ananda Dimas Prasetya

MUSISI Inggris berdarah Filipina Beabadoobee (Bea) kembali merilis karya baru di 2021 dengan EP barunya bertajuk Our Extended Play. Uniknya, EP tersebut diproduksi dan dibantu penulisannya oleh Matty Healy (The 1975) dan George Daniel.

Kedua produser tersebut diketahui menghabiskan waktu bersama Bea dan bandnya di sebuah pedesaan Oxfordshire. Selain itu, Beabadoobee memperkenalkan EP tersebut dengan merilis sebuah single bertajuk Last Day On Earth, dengan nuansa alternatif bergaya dream pop.

Baca juga:

Santana Kembali Ajak Kirk Hammett di Album Terbaru

“Lagu tersebut adalah tentang semua hal yang akan aku lakukan seandainya aku tahu kita akan terkunci dan dunia akan berubag seperti itu. Lagu ini ditulis tak lama setelah lockdown pertama dan secara lirik aku merefleksikan bagaimana rasanya jika kita semua tahu sebelumnya apa yang akan terjadi,” ucap Beabadoobee dikutip dari NME, Kamis (24/3).

Bea menambahkan, sangat menyenangkan bisa menciptakan sebuah karya bersama dengan dua produser tersebut. “Pertama kali saya menulis dan merekam dalam kondisi seperti itu, saya ingin lebih bereksperimen pada suara dan EP bagiku memiliki perasaan kebersamaan, bagaimana kami semua bergabung menjadi satu.”

Pada 2020, Beabadoobee merilis debut albumnya bertajuk Fake It Flowers. Musisi bernama asli Beatrice Laus ini menjadi salah satu musisi yang meramaikan gelombang musik bernuansa bedroom pop bersama dengan Rex Orange County dan Mac Demarco.

Baca juga:

Nas hingga Janet Jackson Masuk Daftar 25 Rekaman Berpengaruh dalam Sejarah

Selain itu, baru-baru Bea juga mengemukakan pendapatnya mengenai kampanye Stop Asian Hate (Hentikan kebencian pada warga keturunan Asia), sebuah kampanye yang muncul sebagai respon dari naiknya tingkat kriminalitas yang menimpa orang Asia.

Terkait hal tersebut, Bea mengungkapkan bahwa di tempat ia bermukim, ia juga menumukan isu serupa. “Aku sangat menyadari tentang apa yang terjadi di Amerika Serikat. Pada 2020, juga terjadi peningkatan kriminalitas terhadap warga Asia di London. Apa yang terjadi di seluruh dunia itu sangat menyeramkan, itu sempat membuatku takut untuk pergi keluar,” ungkap Bea dikutip dari Billboard, Jumat (25/3).

Menurutnya, identitasnya sebagai perempuan dan keturunan Asia memang membuatnya menjadi lebih rentan, mendapatkan perlakuan rasialisme, ia juga bersuara mengenai kenyataan yang dihadapi oleh banyak perempuan Asia yang mendapatkan diskriminasi karena identitas yang mereka miliki.

“Aku perempuan yang juga orang Asia. Aku bisa saja keluar dan dilecehkan hingga dipukul karena rasku, itu adalah pikiran yang menakutkan, tapi itu adalah kenyataan yang ada pada tempat dimana aku hidup saat ini," jelas Bea. (far)

Baca juga:

Stop Asian Hate, Sejumlah Selebritas AS Ikut Buka Suara

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan