Kuliner Indonesia masih Perlu Pengemasan Maksimal

Sabtu, 27 Oktober 2018 - Zulfikar Sy

INDONESIA sangat terkenal sebagai surga kuliner. Bagi para food traveler dunia, tak lengkap petualangan mereka ketika melewatkan sajian khas Nusantara yang beragam dan memiliki kekhasan sendiri dibanding negara lain.

Kuliner Indonesia memiliki ciri penggunaan bumbu rempah yang kaya. Selain itu, penggunaan bahan sederhana bisa diolah menjadi makanan dengan citarasa luar biasa.

Namun di luar itu semua. Khazanah kuliner Indonesia bukan berarti tanpa kritik. Di tengah gempuran kuliner negara-negara lain yang dianggap lebih moder, dengan tampilan 'wah' dan kekinian, kuliner Indonesia khususnya tradisional mesti banyak belajar.

Seperti dikatakan oleh Budi Lee, seorang chef muda Indonesia yang pernah menjadi duta World Chef Young Chefs for Asia, kuliner kita perlu ditata dengan penampilan yang baik dan menarik.

Kulienr Indonesia. (Foto: Pixabay/Daman)
Kuliener Indonesia. (Foto: Pixabay/Daman)

"Indonesia dengan ragam suku budaya dan kekayaan alam yang melimpah, sehingga memiliki kekayaan kuliner yang khas dan unik. Itu tidak dimiliki oleh negara lain. Hanya saja kekayaan yang ada perlu dikemas dan dikenalkan dengan maksimal ke dunia luar," ujarnya di Pontianak, Sabtu (27/10), seperti dikutip Antara.

Penataan atau penampilan kuliner Indonesia tentunya tidak mengubah citarasa dan bumbu. Hanya saja diperlukan penyempurnaan sehingga bisa disesuaikan dengan pasar internasional. "Contoh rendang yang telah diakui dunia makanan terenak. Namun untuk orang luar level pedasnya agak dikurangi. Kalau pedas mereka tidak suka. Dengan mengurangi pedasnya bukan berarti mengubah citarasa yang sudah enak. Kemudian penyajiannya juga harus menarik," papar dia.

Makanan enak dan diminati bukan hanya saja didorong oleh rasanya semata. Namun juga harus diperhatikan dari penampilan.

Nasi goreng makanan khas Indonesia. (Foto: Pixabay/abierachman)
Nasi goreng makanan khas Indonesia. (Foto: Pixabay/abierachman)

"Makanan itu bukan hanya soal bicara mengenyangkan, bukan soal murahnya saja. Namun soal kebersihan, higenis dan penampilannya harus menjadi perhatian. Makanan daerah di Indonesia yang ditata dengan baik mungkin hanya tumpeng saja," jelas dia.

Terpenting lagi yang menjadi perhatian pihaknya yakni ketika kuliner Indonesia sudah dikenal dan diminati di luar negeri, hanya saja bahan baku dan bumbunya sulit ditemukan.

"Bahan baku dan rempah kuliner kita masih kurang suplainya di negara luar. Ke depan itu yang harus diperhatian. Jika kuliner kita sudah populer, otomatis bahan baku akan banyak didatangkan dari Indonesia. Dengan begitu ekspor dari Indonesia akan mengalir. Itu akhir harapan kita," kata dia. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Ragam Kuliner Tradisional dari Kepulauan Nias, Unik dan Menggugah Selera

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan