Konflik di Perbatasan Thailand Paksa 100 Ribu Rakyat Kamboja Mengungsi
Rabu, 10 Desember 2025 -
MerahPutih.com - Lebih dari 101.000 warga desa di Kamboja terpaksa mengungsi ke zona aman setelah konflik perbatasan dengan Thailand memasuki hari keempat.
Otoritas Kamboja melaporkan total pengungsi mencapai 101.129 orang, termasuk bayi, anak-anak, wanita hamil, warga lanjut usia, serta penyandang disabilitas.
“Kami menghadapi situasi kemanusiaan yang sangat serius. Pemerintah berupaya memberikan perlindungan dan bantuan darurat bagi seluruh warga yang terdampak,” kata Wakil Sekretaris Negeri, Letnan Jenderal Maly Socheata, saat jumpa pers di Phnom Penh, Rabu (10/12).
Ekskalasi Serangan Militer Thailand
Socheata juga menuduh tentara Thailand menggunakan senjata berat dan destruktif, termasuk jet tempur F-16, untuk menyerang posisi militer Kamboja dan wilayah sipil sejak Minggu (7/12) sore hingga pagi tadi.
Menurut dia, serangan militer itu telah memakan korban jiwa rakyat Kamboja. "Sedikitnya 7 warga sipil Kamboja tewas dan 20 lainnya luka-luka," imbuh Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja itu, dilansir Antara.
Konflik perbatasan ini menambah ketegangan hubungan kedua negara yang sebelumnya sudah rapuh. Thailand meluncurkan operasi militer besar bernama “Trat Prap Poropak”, melibatkan angkatan laut dan udara, termasuk kapal perang HTMS Thepa.
Kamboja Bersedia Berunding
Meski demikian, Kamboja menyatakan kesiapan untuk berunding kapan saja demi menghentikan bentrokan di tengah eskalasi yang terus meningkat di kawasan perbatasan kedua negara itu.
Gelombang pengungsi yang besar menimbulkan krisis logistik dan kesehatan di zona aman. Pemerintah Kamboja kini bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara. (*)