Kompolnas Minta Kapolri Cari Identitas Pembocor Data Inafis
Jumat, 28 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Informasi mengenai dugaan kebocoran data INAFIS pertama kali mencuat melalui media sosial. Dalam unggahan @FalconFeedsio diketahui data INAFIS tersebut dijual oleh peretas bernama MoonzHaxor di situs dark web BreachForums yang diduga terjadi pada Sabtu (22/6).
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Kapolri mencari identitas pelaku pembocor data milik Indonesia Automatic Finger Indentification System (INAFIS).
"Kalau memang ditemukan pembocor data itu adalah dalam rangka kejahatan internasional, maka pasal yang diterapkan harus sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya," kata Anggota Kompolnas Mohammad Dawam saat ditemui di Polsek Mampang, Jakarta, Jumat (28/6).
Dawam mengatakan, selaku pengawas eksternal polisi, pihaknya terus mendorong apa yang dilakukan sang penegak hukum.
Baca juga:
BSSN Koordinasi dengan Polri Terkait Dugaan Kebocoran Data Inafis
Mabes Polri diyakini sudah melakukan langkah-langkah yang terukur agar masalah itu tidak terulang kembali di kemudian hari.
"Data ini merupakan rahasia negara yang tidak boleh diungkap secara luas kepada masyarakat, kecuali dengan peraturan-peraturan terkait," katanya.
Data pemerintah bersifat rahasia dan sudah diatur dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sehingga diharapkan ada penanganan cepat.
"Apalagi ini sudah ada satu data Indonesia dan juga ada data proteksi pribadi," ujarnya.
Polri dharapkan memiliki cadangan data pemerintah demi memastikan rahasia negara terjamin keamanannya.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI Hinsa Siburian memberikan klarifikasi soal dugaan kebocoran data milik Indonesia Automatic Finger Indentification System (INAFIS) Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).
Berdasarkan hasil koordinasi dengan POLRI, didapatkan fakta bahwa data tersebut merupakan data lama, meski bertepatan dengan momen terjadinya serangan siber pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.
"BSSN memastikan dugaan kebocoran data INAFIS tidak berkaitan dengan gangguan di PDNS 2," katanya.