Komik Indonesia, Asing di Negeri Sendiri
Senin, 22 Juni 2015 -
MerahPutih Budaya - Perkembangan komik Indonesia belakangan ini tidak begitu membanggakan. Ada banyak faktor yang membuat komik Indonesia kalah saing dengan komik-komik asing. Di antaranya, kebanggaan komikus dalam negeri terhadap karyanya dan maraknya impor komik-komik asing. Akibatnya, komik Indonesia kini seakan asing di negeri sendiri.
Demikian paparan budayawan Arswendo Atmowiloto ketika konferensi pers di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Cikini, Jakarta, dalam rangka HUT ke-45 IKJ, Senin (22/6). “Padahal kita punya komik-komik yang amat populer di dunia, misalnya saja kisah wayang Gareng dan Petruk," ujar penulis buku Keluarga Cemara ini.
Arswendo menjelaskan, saat ini komik asli buatan komikus dalam negeri benar-benar mulai tak dikenal anak-anak dan remaja masa kini. Dia pun menyayangkan kondisi ini, mengingat komik Gundala pernah sangat populer di Indonesia. Namun, dia menambahkan, ketika komik-komik Indonesia berpindah wahana ke film, komik Indonesia justru kalah.
"Contohnya saja film Batman, kan lahirnya dari komik dulu. Kalau di Indonesia, komiknya sudah bagus tapi begitu masuk film malah habis," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Arswendo mendukung upaya IKJ mendirikan pusat kajian komik. Dia menyumbangkan 75 koleksi komiknya untuk IKJ sebagai bahan kajian salah satu karya seni tersebut. (fre)
Baca Juga:
Amazon Makin Monopoli Komik Digital Marvel
Komik Hunter x Hunter Dikabarkan Tamat
Budayawan Prediksi 10 Tahun Lagi Indonesia Tak Punya Kepribadian