KLB Dinilai Hambat Kinerja PSSI dan Satgas Antimafia Bola
Selasa, 29 Januari 2019 -
MerahPutih.com - Gonjang-gajning di tubuh PSSI ternyata belum usai. Pasca Kongres Tahunan di Bali, sejumlah voter menyerukan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memperbaiki kondisi persepakbolaa Indonesia.
Tetapi, KLB dinilai bakal menghambat sinergi antara antara Tim Satgas (Satuan Tugas) Antimafia Bola Polri dan PSSI. PSSI menilai, KLB bukan solusi untuk mengatasi fenomena manipulasi pertandingan di semua level kompetisi.
“Isu dorongan KLB tidak bermutu. KLB malah merusak konsentrasi kami dan satgas memerangi pengaturan skor,” kata Sekretaris Umum Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur, Amir Burhanuddin kepada wartawan, Selasa (29/1).

Amir melanjutkan, KLB bukan termasuk agenda dan program kerja PSSI di 2019. “Salah satu program kami membangun sinergi antara PSSI dengan satgas. Biarkan periode ini bekerja memberantas pengaturan skor sampai 8 tahun depan, bukan dengan KLB."
Seruan agar KLB berhembus dari Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN). Menurut KPSN, KLB menjadi jalan keluar untuk menyapu bersih otak pelaku match fixing di lingkaran PSSI.
Menanggapi permintaan KPSN ini, Amir tegas menolak. Terlebih, KPSN itu kelompok di luar PSSI. “KPSN itu apa, kok desak-desak segala. Biarkan saja, kalau kelompok mereka ingin menggelar KLB dengan organisasi sendiri. Kami (PSSI) tidak memiliki urusan dengan KPSN,” sentil Amir.
Dorongan KLB sempat terlontar dari pentolan tokoh sepak bola nasional Umuh Muchtar. Manajer tim papan atas Persib Bandung ini terang-terangan mendorong KLB pada Kongres Tahunan di Bali, awal Januari lalu.
“Ya, nanti tunggu dulu. Nanti saya harus bicara sama kawan-kawan semua," kata Umuh mengenai kemungkinan mengkoordinir KLB. (*/Bolaskor)