Klappertaart, Kue Manis Peninggalan Belanda yang Jadi Ikon Tanah Minahasa
Kamis, 20 September 2018 -
SIAPA pun pasti tak akan menolak manis lembutnya klappertaart. Kue khas Manado ini memang terkenal karena rasa manisnya yang bikin nagih. Meskipun lebih dikenal sebagai kuliner Manado, klappertaart punya sejarah panjang kolonial di baliknya.
Kolonialisme di Manado meninggalkan begitu banyak bekas. Tak hanya dalam kehidupan sosial, tapi juga kekayaan kuliner. Penduduk Manado bagitu terbuka terhadap budaya yang masuk. Hal itu disebabkan rasa toleransi tinggi yang dimiliki penduduk Manado. Banyak budaya Belanda yang terserap di Kota Manado sejak zaman penjajahan, semisal pengaturan rumah dan pekarangan, kebiasaan berpesta, minuman, makanan yang dikonsumsi, hingga tradisi penamaan anak.
Minahasa pun menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang paling terpengaruh dengan kolonialisme Belanda. Tak terkecuali dalam hal kuliner. Memang, tak sedikit kuliner Indonesia yang ternyata dibawa oleh orang Belanda. Klappertaart salah satunya. Kue lezat ini dibawa para pedagang Belanda. Di masa awal, kue ini hanya beredar secara terbatas di Manado. Itulah mengapa kue ini menjadi penganan khas Tanah Minahasa.

Pengaruh Belanda sanngat kentara dari nama sajian ini. Klappertaart berasal dari kata ‘klapper’ dan ‘tart’ merupakan nama kue yang diadopsi dari bahasa Indonesia dan Belanda. ‘Klapper’ diambil dari kata buah ‘kelapa’ yang diucapkan dalam lafal orang Belanda, sedangkan ‘tart’ berasal dari bahasa Belanda untuk kue. Klappertaart secara harfiah berarti ‘kue kelapa’.
Klappertaart dibuat dengan bahan dasar kelapa, tepung terigu, susu, mentega, dan telur. Selain itu, ada juga bahan tambahan berupa kacang kenari cincang juga taburan bubuk kayu manis yang membuat citarasa rempah dalam klappertaart.
Cara memasak kue ini ada dua, yakni dipanggang atau dikukus. Cara memasak dipanggang menghasilkan kue berbentuk padat sehingga bisa dipotong layaknya cake pada umumnya. Sementara itu, proses mengukus menghasilkan klappertaart yang amat lembut. Teksturnya seperti custard yang langsung meleleh saat disantap.

Apa pun cara memasaknya, klappertaart selalu punya citarasa manis gurih yang nikmat. Tidak mengherankan jika kue ini menjadi ikon Sulawesi Utara. Bahkan, bersama 30 makanan lain dari penjuru Indonesia, klappertaart dilabeli sebagai makanan khas Nusantara.
Kini, klappertaart tak hanya monopoli orang Manado. Sajian ini jadi kesukaan banyak orang Indonesia. Tak hanya yang rasa asli, kue ini juga muncul dalam berbagai varian rasa, seperti durian, cokelat, keju, rum dan raisin, hingga blueberry.
Meskipun demikian, klappertaart asli Manado tetaplah yang jadi juara. Dimakan saat dingin, bikin nagih. Di daerah asalnya, klappertaart amat mudah ditemukan sebagai kudapan manis sehari-hari. Jika berkunjung ke Tanah Minahasa, jangan lupa membawa kue khas ini untuk buah tangan.(dwi)