Kisah Cinta Lucu Bung Karno Ditolak Noni Belanda

Sabtu, 17 Januari 2015 - Ana Amalia

MerahPutih Nasional - Selain dikenal sebagai seorang proklamator, Presiden Soekarno juga dikenal sebagi sosok Presiden flamboyan dan menaruh perhatian lebih dalam urusan perempuan. Sejarah bangsa mencatat figur yang akrab disapa Bung Karno memupunyai istri lebih dari seorang.

Meski mempunyai istri lebih dari satu, perjalanan cinta Bung Karno tidak selamanya mulus. Bahkan Bung Karno pernah beberapa kali ditolak cintanya oleh gadis Belanda. Kisah asmara Bung Karno yang ditolak cintanya oleh Noni Belanda terekam dalam sebuah buku berjudul 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat' karja Jurnalis Amerika Serikat, Cindy Adams.

Dalam buku tersebut dijelaskan, saat itu Bung Karno tengah bersekolah di HBS, sebuah sekolah di Surabaya, Jawa Timur. Bung Karno sendiri mengaku tertarik dengan gadis Belanda dan ingin sekali menjalin hubungan percintaan dengan mereka. Sebab hanya dengan cara itulah Bung Karno ingin mengetahui kekuatan dan keunggulan bangsa asing dengan tujuan merebut kemerdekaan.

"Cintaku yang pertama adalah Pauline Gobee. Anak seorang guruku. Kemudian menyusul Laura. Mereka adalah keluarga Indo dan mempunyai banyak putri Ayu," kata Bung Karno dalam buku tersebut.

Bukan hanya itu, Bung Karno juga bergitu tergila-gila dengan sosok Mien Hessels. Bangi Bung Karno Mien Hessels adalah segala-galanya, wanita dengan rambut ikal, berkulit putih membuat Bung Karno tergila-gila dan jatuh hati.

Saat berusia 18 tahun Bung Karno sendiri mengaku bahwa Mien Hessels adalah perempuan yang begitu cantik dan rupawan.

BACA JUGA: Indonesia Dapat Predikat Jamaah Haji Terbaik

Akhirnya ia memutuskan untuk melamar sosok gadis pujaan hatinya. Dengan mengenakan baju dan sepatu paling bagus yang dimiliki, Bung Karno menyambangi kediaman Mien Hessels dan menenui ayah Mien. Begitu sampai di pekarangan rumah Mien, Bung Karno diam, gemetar dan tidak lancar berbicara.

"Tuan. Kalau tuan tidak keberatan, saya ingin minta anak tuan," kata Bung Karno kala itu.

Mendengar pernyataan tersebut orang tua Mien kaget bukan kepalang. Bukan hanya itu Bung Karno juga menerima caci-maki dan hinaan mendalam dari ayah Mien.

"Kamu? Inlander kotor, seperti kamu?". Kenapa kamu berani-beraninya mendekati anakku? Keluar, kamu binatang kotor. Keluar !" sembur tuan Hessels kala itu.

Usai mendengar makian itu Bung Karno langsung bergegas dan meninggalkan kediaman Mien. Rasa kecewa, sakit hati bercampur menjadi satu. Bung Karno sendiri mengenang peritiwa tersebut dan tidak akan pernah melupakan penghinaan itu.

Setelah 23 tahun berlalu, pada tahun 1942 saat penjajahan Jepang Bung Karno kembali bertemu dengan Mien. Saat itu Bung Karno tengah melihat-lihat sebuah toko pakaian di Jakarta. Bung Karno mendengar teriakan suara dari belakang," Soekarno, terika orang tersebut,".

Kemudian Bung Karno menjawab ," iya saya Soekarno,". katanya singkat. Perempuan tersebut menjelaskan bahwa dirinya adalah Mien Hessels, bidadari masa lampau yang menjadi idaman Bung Karno.

Namun seiring berjalannya waktu, Mien yang dulu cantik telah berubah dan menjelma menjadi wanita gendut, jelek dan badannya tidak terpeilhara.

"Huhhh ! Mien Heseels ! Puteriku yang cantik seperti bidadari sudah berubah menjadi perempuan seperti tukang sihir. Tak pernah aku melihat perempuan buruk dan kotor seperti itu. Mengapa dia membiarkan dirinya sampai begitu. Dengan cepat aku memberi salam kepadanya, lalu meneruskan perjalanku. Aku bersyukur dan memuji Tuhan yang Maha penyayang karena telah melindungiku," kenang Bung Karno. (BHD)

 

Follow Twitter Kami di @MerahPutihCom

Like Juga Fanpage Kami di MerahPutihCom

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan