Kirab Malam Selikuran Ramadan, Keraton Surakarta Bagikan 1.000 Tumpeng
Rabu, 12 April 2023 -
MerahPutih.com - Keraton Kasunanan Surakarta mengadakan tradisi malam selikuran Ramadan atau malam ke-21 Ramadan, Selasa (11/4) malam.
Tradisi budaya upacara adat tersebut diadakan kirab lampu ting dan pembagian sewu tumpeng pada warga. Kirab Malam Selikuran Ramadan diadakan dua kali, yakni dari Lembaga Dewan Adat (LDA) dan dari PB XIII.
Baca Juga
Ribuan Warga Solo Antre Paket Sembako di Masjid Agung Keraton Surakarta
Pantauan MerahPutih.com, kirab lampu ting dimulai dulu dari pihak PB XIII dengan rute Sitingkil, alun-alun utara, Jalan Slamet Riyadi sampai finish di Sriwedari dimulai tepat pukul 20.15 WIB.
Mereka membawa lampu ting bertuliskan logo Keraton Surakarta dan lafaz Allah. Rombongan kirab berjalan dari Keraton Surakarta menuju Masjid Agung Keraton Surakarta.
Selama perjalanan ulama Keraton Surakarta membacakan sholawat diiringi dengan hadrah. Rombongan bagian terakhir membawa 1.000 tumpeng.
Rombongan kirab membawa 1.000 tumpeng ke Sriwedari untuk didoakan. Setelah itu, 1.000 tumpeng dibagikan pada warga.
Baca Juga
Revitalisasi Keraton Surakarta Dimulai dari Gapura Gladak Sampai Alun-Alun Kidul
Sedangkan kirab kubu LDA dimulai Kari Kandungan mengelilingi Kampung Baluwarti dan finish di Masjid Agung membagikan 1.000 tumpeng.
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau Gusti Moeng mengaku tidak masalah jika kirab Malam Selikuran Ramadan diadakan dua sesi.
"Kita sambut malam Lailatul Qadar atau 10 hari terakhir Ramadan dengan malam selikuran Ramadan Semoga ibadah kita diterima dan mendapatkan malam Lailatul Qadar," kata Gusti Moeng, Selasa (11/4).
Dia mengatakan sebagai umat islam pastinya ingin mendapatkan Lailatul Qadar. Untuk rute memutari tembok dalam keraton Baluwarti berdoa. Sebanyak 1.000 tumpeng dibagikan di Masjid Agung.
"Kita sudah komunikasi dengan pihak PB XIII agar acara bisa dijadikan satu. Kalau dua sesi tidak masalah yang penting doa tujuannya baik semua," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga
Tim Advokasi Difabel Minta Tambahan Infrastruktur Akses Disabilitas di Keraton Surakarta