Kendaraan Listrik untuk Masa Depan

Sabtu, 24 September 2022 - Andreas Pranatalta

BEBERAPA masyarakat kini sudah mulai membeli kendaraan listrik untuk mendukung mobilitas. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menilai bahwa kendaraan listrik merupakan kendaraan yang semakin relevan di masa depan.

"Kendaraan bermotor listrik seperti HEV (Hybrid Electric Vehicle), PHEV (Plug-In Hybrid Electric Vehicle), BEV (Battery Electric Vehicle) ataupun FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) atau kendaraan bermotor yang menggunakan hydrogen sebagai bahan bakarnya adalah kendaraan bermotor masa depan yang saat ini keberadaannya semakin nyata," ujar Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi, dilansir ANTARA, Jumat (23/9).

Menurut Nangoi, saat ini industri otomotif Indonesia telah menyediakan kendaraan bermotor listrik hasil produksi dalam negeri anggota GAIKINDO. Pihaknya memproduksi jenis kendaraan penumpang maupun komersial ringan, dalam rentang kisaran harga Rp 200-300 juta, Rp 400-600 juta, dan di atas Rp 600 juta. Ia juga memberikan penjelasan lebih lanjut tentang eksistensi kendaraan bermotor listrik di Indonesia.

Baca juga:

Kendaraan Listrik Makin Berkembang di 2022

Kendaraan Listrik untuk Masa Depan
Kendaraan listrik mengurangi emisi bahan bakar. (Foto: Unsplash/CHUTTERSNAP)

"GAIKINDO telah membuktikan eksistensi keberadaan kendaraan masa depan tersebut terhadap masyarakat. Pada kesempatan GIIAS 2022 Agustus lalu, telah terjual total 1.594 unit kendaraan bermotor listrik, termasuk di dalamnya 320 kendaraan bermotor hybrid dan 1.274 unit kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Penjualan selama 11 hari tersebut melampaui total penjualan kendaraan bermotor listrik sepanjang 2021," jelas Nangoi.

GAIKINDO juga mencatat bahwa GIIAS 2022 menyajikan beragam produsen kendaraan listrik terbanyak dari yang pernah ditampilkan pada pameran otomotif di Indonesia selama ini.

Menurut pihak GAIKINDO, tantangan yang perlu dihadapi industri otomotif Indonesia adalah untuk terus meningkatkan jenis dan jumlah kendaraan bermotor listrik, serta berkontribusi sebagai salah satu industri pahlawan devisa negara.

"Tantangan yang dihadapi industri otomotif Indonesia ke depan adalah untuk terus meningkatkan jenis dan jumlah kendaraan listrik hasil produksi nasional, dan terus mengembangkan industri otomotif Indonesia secara global," kata Nangoi.

Baca juga:

Lebih dari 16.000 Kendaraan Listrik Telah Mengaspal di Indonesia

Kendaraan Listrik untuk Masa Depan
Kendaraan listrik akan digunakan di masa depan. (Foto: Unsplash/Michael Marais)

Sesuai dengan komitmen pemerintah pada Perjanjian Paris, sejak awal, industri otomotif nasional membangun pemahaman bahwa kendaraan masa depan yang akan lalu lalang di Indonesia adalah kendaraan bermotor yang memiliki dua syarat utama.

Pertama, kendaraan bermotor dengan emisi gas buang yang rendah dan ramah lingkungan. Kedua, kendaraan bermotor dengan penggunaan bahan bakar fosil yang makin berkurang untuk digantikan dengan bahan bakar nabati atau dengan bahan bakar dan terbarukan lainnya.

Pemerintah bersama industri otomotif nasional pun telah memulai langkah-langkah transisi untuk menggantikan bahan bakar berbasis fosil menuju bahan bakar baru terbarukan. Sebagai contoh, saat ini Indonesia telah menggunakan B30, campuran nabati 30 persen adalah yang tertinggi di dunia.

Selain itu, Inpres 7/2022 mengenai penggunaan kendaraan bermotor listrik bagi berbagai instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Kementerian dan Lembaga termasuk BUMN juga telah diterbitkan untuk mendorong momen ini. (and)

Baca juga:

Sony Gaet Honda untuk Bisnis Kendaraan Listrik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan