Kemenkeu Minta Rp 513 Triliun Untuk Tekan Angka Kemiskinan di APBN 2025
Selasa, 11 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan secara nasional dapat ditekan hingga ke level 7 persen sampai 8 persen pada tahun 2025, dari data terakhir 9,36 persen pada 2023.
Guna mencapai tujuan tersebut, Kementerian Keuangan menganggarkan dana sebesar Rp 496,9 triliun hingga Rp 513,0 triliun untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan antardaerah.
Langkah yang akan ditempuh pemerintah di antaranya mempercepat graduasi pengentasan kemiskinan, peningkatan akses pembiayaan untuk rumah layak huni dan terjangkau, mendorong petani makmur, nelayan sejahtera, termasuk mempercepat desa mandiri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, tingkat kemiskinan secara spasial masih menjadi tantangan bagi Indonesia.
Baca juga:
Golkar Titip ke Khofifah-Emil Dardak Turunkan Kemiskinan di Jatim
"Tantangan penurunan kemiskinan Indonesia dari sisi spasial masih sangat besar,” kata Sri Mulyani saat Rapat Kerja bersama Komite IV DPD RI di Jakarta, Selasa (11/6).
Secara keseluruhan, tingkat kemiskinan pada mayoritas provinsi telah berada di bawah level sebelum COVID-19. Artinya, ada pemulihan yang terjadi usai mengalami shock perekonomian saat krisis pandemi pada periode tersebut.
Hanya Pulau Jawa dan Bali yang mengalami peningkatan antara 2019 dan 2023, di mana Pulau Jawa menunjukkan peningkatan dari 8,4 persen menjadi 8,79 persen dan Pulau Bali dari 3,8 persen menjadi 4,25 persen.
Namun, tingkat kemiskinan di Jawa dan Bali berada di bawah level 10 persen. Sama halnya dengan Kalimantan dan Sumatra yang juga mencatatkan tingkat kemiskinan di bawah 10 persen. Sementara pulau lainnya yang masih melampaui level tersebut.
Tingkat kemiskinan tertinggi terjadi di Papua dan Nusa Tenggara, yaitu masing-masing sebesar 24,76 persen dan 16,99 persen pada 2023. Sedangkan tingkat kemiskinan di Maluku tercatat pada level 12,29 persen dan Sulawesi 10,08 persen.
"Pemerintah terus berupaya menekan tingkat kemiskinan, terutama seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional. Pemulihan perekonomian Indonesia dengan pertumbuhan yang makin terjaga di sekitar 5 persen telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan," katanya.