Kemana Arah Alumni 212 Setelah Dicuekin Gerindra, PKS dan PAN?
Jumat, 12 Januari 2018 -
MerahPutih.com - Presidium Alumni 212 (PA 212) mengaku kecewa setelah sejumlah kadernya gagal maju di Pilkada Serentak 2018. Tercatat, ada lima calon yang direkomendasikan barisan jubah putih ini untuk bertarung.
Sayangnya, niatan itu pupus setalah seluruh calon yang katanya didukung ulama gagal mendapat rekomendasi koalisi Gerindra, PKS, dan PAN.
Buntutnya, kegalauan Alumni 212 diluapkan dengan membongkar borok partai Gerindra. Mereka mengungkit perjuangan alumni 212 saat mengerahkan jutaan massa ke Monas dan mengaku berjasa memenjarakan Ahok dan mengangkat Gubernur baru.
"Jadi, dari lima nama, salah satunya Mas La Nyalla, itu tidak satu pun yang diberi rekom. Kita kan menganggap para ulama sudah memperjuangkan dengan pengerahan Aksi Bela Islam 212 yang sangat fenomenal dan kita di Jakarta sudah berhasil memunculkan Gubernur Anies-Sandi," ujar aktivis Alumni 212 sekaligus Ketua Forum Umat Islam (FUI) M. Alkhathath, baru-baru ini.
Bermula dari kegagalan La nyala Mataliti bertarung di Jatim, kekecewaan itu memuncak. La nyala mengaku dipalak Prabowo Subianto (Ketum Gerindra) puluhan miliar rupiah agar dapat dicalonkan menjadi Cagub Jatim.
Alih-alih mendapat dukungan, La nyala justru berbalik arah membongkar rahasia dapur partai.
Terkait hal itu, Alkhathath yang sempat dipenjara karena dituduh makar prihatin setelah sejumlah calon yang ditawarkan gagal semua.
Padahal kata dia, perjuangan yang dilakukan alumni 212 bukanlah sebuah cek kosong, kita hanya meminta lima calon kepala daerah di wilayah mayoritas muslim, terakhir Jatim. Nyatanya, tidak ada satupun yang mendapat rekomendasi.
Dikarenakan hal itu, alumni 212 akan kembali melakukan diskusi dan rapat besar untuk mempertimbangkan dukungan kepada koalisi ini.
"Kita akan pertimbangkan lagi dukungan kita," kata Alkhathath. (Fdi)