Kemampuan Teknologi Anak Bangsa Mendapat Pengakuan Dunia
Jumat, 16 November 2018 -
CHATBOT menjadi tren dalam dunia teknologi beberapa tahun belakangan ini. Meskipun cukup populer tak banyak masyarakat yang memahami apa itu chatbot. Chatbot merupakan entitas percakapan artifisial yang memungkinkan pengguna bercakap-cakap dengan pengguna lainnya melalui percakapan teks. Beberapa aplikasi pesan instan seperti Blackberry Messenger, Facebook Messenger, hingga LINE memberdayakan chatbot dalam aplikasinya.
Salah satu platform pesan instan, LINE mengajak generasi muda Indonesia untuk turut merancang aplikasi chatbot melalui kompetisi LINE Creativate 2018. Pemenang LINE Chatbot Competition Indonesia 2018, Perdy Ferdiansyah tak hanya unggul di tingkat nasional tetapi juga tingkat internasional. Hanya dalam kurun waktu seminggu konsep chatbot Ica Ica yang ia rancang berhasil meraih Grand Prize Winner LINE Boot Awards 2018 di Jepang, Sabtu (10/11) lalu. Ia berhasil mengalahkan 1125 peserta lainnya asal Jepang, Taiwan, hingga Thailand.

“Untuk chatbot saya mengembangkannya sendiri tetapi ada dua orang kerabat yang membantu saya bertugas sebagai customer service,” tutur pemuda asal Bandung tersebut saat ditemui di Gelar Acara Puncak LINE Creativate 2018, Senayan City, Jumat (16/11). Kedua orang yang membantunya tersebut yakni Nessa Ramadan (18 tahun) dan Khaerunnisa Fauziah (26 tahun).
Konsep chatbot Ica Ica adalah menghubungkan dua orang untuk bermain dalam satu permainan. Fitur yang bisa digunakan oleh para pengguna diantaranya adalah Cari Jodoh, Adu Penalti, Cari Kata, Tebak Kata, Tebak Lagu, Family 100, dan Sambung Kata. Perdy menjamin keamanan dari pengguna Ica Ica. “Ica Ica menyediakan fitur report apabila ada lawan dalam permainan mengirimkan pesan aneh-aneh (sara, pornografi, dan lain-lain),” jelasnya.

Karyanya tersebut mendapat apresiasi dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Di kedatangannya di Acara Puncak LINE Creativate 2018 tersebut, Rudiantara tampak menyambangi karya Perdy. Selain memberi ucapan selamat, keduanya tampak berbincang-bincang hangat. “Beliau menanyakan tentang hak paten dan apakah chatbot Ica Ica sudah dimonetisasi-kan,” ujarnya.
Kemenangan dalam tingkat internasional tersebut membuat Perdy dan rekannya berhasil membawa pulang grand prize senilai 10.000.000 yen atau setara Rp1.291.200.000. Meskipun merasa senang dan bangga ia berharap karyanya tersebut bisa lebih ditingkatkan ke level selanjutnya. (avia)