Kebaya Tak Pernah Surut dari Fesyen Indonesia
Senin, 03 Juli 2023 -
KAIN renda dengan warna-warna kalem dipotong semikian rupa dapat menjadi sebuah mahakarya indah yang luar biasa, terlebih saat dipadupadankan dengan wastra nusantara yang kaya akan nilai dan seni budayanya. Apalagi kalau bukan kebaya, busana perempuan tradisional khas Indonesia.
Busana yang membuat si pemakainya seketika tampak anggun layaknya putri kerajaan Indonesia di masa lampau. Namun, seiring berjalannya zaman dan waktu, kebaya seakan hilang dari peradaban masyarakat Indonesia, dan hanya digunakan saat hari-hari besar. Hal ini dipengaruhi karena masuknya budaya asing ke Indonesia.
Baca Juga:
5 Negara Usulkan Kebaya Masuk dalam Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Meski sempat kehilangan peminatnya, kini kebaya kembali hadir di lingkungan masyarakat Indonesia. Tidak hanya digunakan saat hari penting, tetapi kini kebaya dapat digunaka dalam aktivitas sehari-hari. Seperti yang dilakukan Rania Maheswari Yamin, seorang selebritas media sosial yang kerap menggunakan kebaya dalam kesehariannya. Gaya busananya pun tampak modern dan tidak terkesan kuno. Hal ini karena dirinya pandai memadupadankan busana tradisional Indonesia ini.
Bangkitnya gaya berkebaya ini, menurut laman Harper's Bazaar didukung dengan hadirnya film-film atau acara televisi Indonesia yang tema Jawa sentris yang kental, menampilkan perempuan tanah air yang menggunakan kebaya dalam setiap adegannya.
Salah satu acara televisi yang menjadi ikonik adalah Losmen Bu Broto pada 1986-1989. Dalam serial TV itu menampilkan Bu Broto yang diperankan oleh Mieke Wijaya terkenal dengan balutan busana kebayanya yang ikonik. Setelah 35 tahun terlewati, karakter Bu Broto dengan kebayanya yang ikonik kembali bangkit dengan diangkatnya acara stasiun televisi tersebut menjadi sebuah film.
Busana perempuan Indonesia yang ikonik, di beberapa film layar lebar Indonesia tidak lepas dari tangan seorang Retno Ratih Damayanti (Mbak No). Ia menggarap berbagai jenis kebaya untuk film layar lebar yang sudah aktif sejak 2000an hingga saat ini. Mulai dari film Soekarno, Bumi Manusia, Athirah dan yang terbaru Before, Now and Then.
Baca Juga:

Kebaya dalam film-film tersebut memang identik dengan ibu-ibu. Namun, banyak cara untuk dapat menggunakan kebaya yang tampak modis dan cocok digunakan oleh anak zaman now. Seperti yang dapat dilihat saat acara tahunan penghargaan insan perfilman, Festival Film Indonesia. Pada saat itu, perempuan tua dan muda bergaya, berlenggak-lenggok, berpose menggunakan kebaya yang telah dirancang sedemikian rupa sesuai karakter si pemakainya.
Meski esensi kebaya tradisional pada jaman dulu sempat hilang, kebaya tetap dapat mengikuti perkembangan mode di zaman yang serba baru ini. Ini karena dipengaruhi oleh beberapa perancang kebaya atau pakaian tradisional yang tetap mewariskan busana kebaya dan wastra Indonesia, seperti Didiet Maulana, Anne Avantie, Biyan dan Radinindra Nayaka.
Dengan adanya fenomena berkebaya ini banyak aktivis yang menyuarakan tentang penggunaan kebaya di Indonesia, sampai menghakpatenkan kebaya sebagai warisan Indonesia yang patut untuk dilestarikan. Oleh karena itu, muncul berbagai tagar seperti #kebayagoestounesco dan #iwearkebayaondailybasis di berbagai media sosial yang menyuarakan semangat para perempuan zaman sekarang untuk kembali menjadikan kebaya sebagai fesyen item wajib yang mereka pakai sehari-hari. (mro)
Baca Juga: