Kampung Anggur, Destinasi Instagramable Sekaligus Edukatif di Yogyakarta
Selasa, 29 Januari 2019 -
ANGGUR memang identik dengan Eropa. Namun siapa sangka, di Indonesia, tanaman yang berasal dari Timur Tengah ini juga bisa tumbuh dengan baik. Di salah satu kampung di Yogyakarta, pohon anggur menghiasi setiap sudut. Kamu bisa berkunjung untuk melihat jalinan tanaman buah kaya nutrisi ini.
Kampung Anggur tepatnya berada di Dusun Plumbungan, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro. Tak hanya bisa berfoto-foto dengan latar belakang anggur bermekaran, kamu juga bisa belajar banyak tentang tanaman itu dari warga.
1. Separuh warga membudidayakan anggur Vitis vinivera

Sesuai namanya, di kampung itu terdapat banyak pohon anggur. Menariknya, anggur-anggur itu bukan berada di area perkebunan. Warga menanam di halaman depan rumah. Alhasil, Desa Sumbermulyo mampu mengembangkan agrowisata berbasis urban.
Dari 140 rumah, separuh di antaranya sudah membudidayakan tanaman anggur atau Vitis vinivera. Mereka bertekad akan terus mengembangkan dan membudidayakan tanaman ini sehingga Indonesia tidak lagi impor buah anggur.
2. Buah anggur berasal dari Ukraina

Buah anggur yang ditanam warga Plumpungan bukan anggur biasa. Dikutip Arah Destinasi, anggur di kampung itu masuk varietas Ninel yang konon bibit aslinya dari Ukraina.
Anggur jenis ini memiliki banyak kelebihan, salah satunya mudah dalam perawatan dan tahan terhadap penyakit. Selain itu, varietas anggur Ninel juga tak mengenal musim, dapat berbuah sepanjang tahun.
Kelebihan lain, anggur jenis ini memiliki rasa yang sangat manis. Bahkan tingkat kemanisannya bisa mencapai 22 Brix, hampir setara dengan gula pasir yang berada di angka 24 Brix.
3. Kamu bisa membawa bibit untuk ditanam sendiri

Selain bisa menikmati buah anggur yang manis, kamu juga bisa membawa pulang bibitnya lo. Warga kampung Plumbungan akan menyediakan bibit anggur. Jadi wisatawan yang datang dan tertarik untuk melakukan budi daya di rumah bisa membeli dan praktik di rumah. Satu bibit siap tanam harganya sekitar Rp120 ribu.
Akses menuju kampung ini cukup mudah. Dari pusat Kota Yogyakarta, kamu bisa menggunakan kendaran roda empat atau roda dua dengan jarak tempuh sekira 18 kilometer atau sekitar 40 menit. Rute yang dilalui bisa melewati Jalan Parangtritis ataupun Jalan Bantul. Bisa juga melewati Jalan Ganjuran, kemudian masuk ke Dusun Plumbungan. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Libur Imlek, Yuk Rasakan Sensasi Terang Ribuan Lampion di Pecinan Jalan Karet