Kalau Nurdin Halid Jadi Gubernur Sulsel, Ini Permintaan Raja Gowa
Senin, 04 September 2017 -
MerahPutih.com - Raja Gowa ke-37 Andi Maddusila Karaeng Idjo, meminta khusus kepada bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Halid bila kelak terpilih memimpin daerah tersebut agar melestarikan budaya dan adat istiadat di Kabupaten Gowa.
"Jika terpilih menjadi gubernur nanti, Nurdin Halid harus bisa melahirkan kebijakan yang melestarikan adat istiadat Gowa, jangan seperti yang terjadi saat ini," kata Andi Maddusila di Makassar, Minggu (3/9).
Menurut dia, hilangnya tradisi dari turun-temurun menyusul ditiadakannya pagelaran budaya Accera Kalompoang yang biasa dilaksanakan usai hari Raya Iduladha karena campur tangan pemerintah daerah setempat adalah cermin pemberangusan budaya.
Belum lagi, kata dia, kepala daerahnya menasbihkan diri menjadi Sombaya ri Gowa atau Raja Gowa tanpa ada ikatan darah, membuat nilai kesejarahan Gowa seperti kehilangan identitas, sehingga pergerakan kebudayaan yang rutin dilakukan tidak terlaksana.
Accerra Kalompoang atau berkurban besar biasanya dilakukan para pemangku adat bersama turunan raja asli dengan prosesi adat secara sakral berupa pencucian benda pusaka hingga mahkota kerajaan, serta prosesi rangkaian lain di Balla Lompoa (Rumah Besar) kini ditiadakan.
Padahal, kata Maddusila, kegiatan ini merupakan bagian dari penghormatan kerajaan yang disuguhkan kepada publik sebagai bagian dari pelestarian budaya kepada generasi muda. Namun, urung dilakukan karena tidak mendapat izin dari Mabes Polri serta Pemda setempat.
Selain itu, baru kali pertama Accera Kalompoang di tahun ini ditiadakan, setelah rutin dilaksanakan sejak 424 tahun silam membuat masyarakat gowa menjadi kecewa.
Terkait dengan itu, dirinya sangat berharap program bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel pasangan Nurdin Halid dan Aziz Qahhar Mudzakkar di antaranya berbasis kearifan lokal dapat merespon permasalahan tersebut. (*)
Sumber: ANTARA