Kain Tidak Terpakai Disulap Jadi Pakaian Cantik di JFW 2021
Selasa, 01 Desember 2020 -
DIBALIK keglamoran industri fashion, tersimpan sisi gelap yang selalu luput dari mata publik. Industri ini ternyata berkontribusi dalam menghasilkan polusi terbesar di dunia. Tiap lembar pakaian yang terlihat stylish dan keren tersebut rupanya memiliki kadar polusi setara dengan migas, batu bara, dan petrokimia.
Sadar akan potensinya dalam merusak alam, para fashion designer tergerak untuk melakukan pendekatan yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya yakni Pemilik dan Direktur Kreatif label Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto.
Baca juga:
Di bawah arahannya, Sejauh Mata Memandang mengusung koleksi yang terinspirasi dari proses daur ulang. Ini tentu memberi napas baru bagi bahan kain yang tidak terpakai dan terbuang. Koleksi yang ia bawa ke Jakarta Fashion Week kali ini sejalan dengan kampanye Sejauh Mata Memandang sebelumnya yang konsisten dan fokus pada pelestarian lingkungan hidup.

"Koleksi Sejauh Mata Memandang kali ini menggunakan bahan-bahan dari daur sisa bahan produksi sebelumnya, pemakaian bahan dari kain yang tidak terpakai (deadstock), limbah pra konsumsi kain sisa konveksi yang tidak terpakai, dan ditambahkan detail-detail yang merupakan ciri khas Sejauh Mata Memandang," urai Chitra.
Terdapat belasan look yang ditampilkan. Mulai dari kebaya, rok lilit, celana dan kemeja. Selain pakaian ada pula beberapa aksesori dan tas kain multi fungsi yang dapat diubah menjadi selendang, tas selempang, dan tas pinggang.
Baca juga:
Konsep Seragam 'Edgy' nan 'Bold' Pada Koleksi Jenahara di JFW 2021
Dirinya menjelaskan koleksi kali ini disesuaikan dengan kondisi alam dan menjawab permintaan pasar ritel di masa pandemi. "Supaya kita tidak menambah sampah dan mengotori bumi yang kita huni," paparnya.

Dalam peluncuran koleksi ini, Sejauh Mata Memandang bermitra dengan PT Daur Langkah Bersama yang dikenal sebagai Pable. Pable merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah tekstil pra produksi menjadi bahan bisa dipakai kembali.
Chitra berharap peluncuran koleksi ini akan mengedukasi masyarakat tentang adanya bahan baru dari daur ulang. Dengan begitu, masyarakat jadi paham bahan daur ulang dapat digunakan kembali sebagai pakaian. "Ini bukan hanya tentang menyelamatkan bumi, tapi menyelamatkan kita dan generasi mendatang," tukasnya. (avia)
Baca juga:
Antara Bunga Lili dan Pandemi COVID-19 dalam Koleksi ETU di JFW 2021