Jokowi Anggap Debat Capres Kurang Edukatif, PDIP Beri Saran ke KPU
Senin, 08 Januari 2024 -
MerahPutih.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto angkat suara terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menganggap debat ketiga Pilpres 2024, yang berlangsung semalam tidak mengedukasi. KPU diminta menindaklanjuti apa yang diungkapkan Kepala Negara.
Meski Jokowi menyatakan debat capres semalam tidak edukatif, Hasto sebetulnya melihat fakta yang sedikit berbeda. Menurut dia, kesimpulan media massa dan medsos yang mengungkapkan debat ketiga Pilpres 2024 mengalami peningkatan kualitas dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga:
Jokowi Nilai Debat Ketiga Capres 2024 Kurang Mengedukasi
"Dari media, baik sosial media dan media mainstream, debat menunjukkan suatu peningkatan kualitas. Misalnya, kita lihat, apakah puas, kemudian bagaimana penilaian kandidat, saya kira Presiden Jokowi akan mengikuti," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (8/1).
Namun, Hasto merasa sependapat dengan keinginan Jokowi agar pelaksanaan debat Pilpres 2024 ke depan lebih baik dari sebelumnya, sekaligus bisa lebih mengedukasi masyarakat.
"Bagaimana cara agar debat berkualitas dan ada edukasi? Maka kita harus membuka satu sesi untuk memberikan suatu peluang di dalam pengertian penyampaian gagasan yang sebenar-benarnya," saran politikus PDIP itu.

Di sisi lain, Hasto berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa memperhatikan pernyataan Jokowi agar pelaksanaan dehat kandidat Pilpres 2024 diperbaiki ke depan.
"Jadi, apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi, oleh KPU selaku penyelenggara pemilu harus ditangkap dengan sebaik-baiknya, agar ke depan fungsi edukasi ini dan penajaman gagasan juga bisa ditingkatkan sebaik-baiknya," imbuhnya.
Petinggi partai banteng itu lantas berbicara pelaksanaan debat keempat Pilpres 2024 yang akan diikuti para cawapres. Dia berharap perbaikan debat antar kandidat terjadi tanpa muncul pertanyaan bernuansa singkatan.
"Nah, harapan Pak Jokowi kami harapkan bisa betul-betul diwujudkan nanti, fungsi edukasi itu bisa dilakukan, sehingga tidak ada lagi pertanyaan singkatan-singkatan, karena rakyat yang jadi orientasi dalam debat itu," tutup Hasto.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menganggap debat ketiga Pilpre 2024 tidak edukatif, karena banyak serangan bersifat personal. Menurut ayah dari Cawapres Gibran Rakabuming Raka itu, serang menyerang wajar dalam debat asalkan seputar kebijakan atau visi, bukan personal. (Pon)
Baca Juga:
Antara Candaan dan Kepantasan Politik di Ucapan 'Ndasmu etik' Prabowo