Jadi Nomor 1 di Netflix, Film 'Blonde' Tuai Kritik

Selasa, 04 Oktober 2022 - Ananda Dimas Prasetya

FILM Blonde karya Andrew Dominik yang dibintangi Ana de Armas sebagai Marilyn Monroe, meroket ke puncak tangga teratas film Netflix setelah hari pertama tayang. Namun, drama yang masuk kategori NC-17 atau 17 tahun ke atas itu membuat banyak pelanggan marah.

Film itu mungkin telah menjadi buah bibir di Venice Film Festival dengan tepuk tangan meriah selama 14 menit, tetapi para kritikus dan pemirsa menyebutnya 'seksis', 'kejam' dan 'salah satu film paling menjijikkan' yang pernah dibuat.

"Mengingat semua penghinaan dan kengerian yang dialami Marilyn Monroe selama 36 tahun, itu melegakan bahwa dia tidak harus menderita dengan menyaksikan kevulgaran Blonde, hiburan nekrofilia terbaru untuk mengeksploitasi dia," tulis kritikus film The New York Times Manohla Dargis dalam ulasannya.

Baca juga:

Film dan Serial Netflix di Oktober 2022, Catat Tanggal Mainnya

Jadi Nomor 1 di Netflix, 'Blonde' Tuai Kritik
Peneliti aborsi Steph Herold di University of California mengatakan film itu sangat anti-aborsi. (Foto: Twitter/StephHerold)

Blonde dibuat berdasarkan novel Joyce Carol Oates dengan judul yang sama. Adaptasi yang 'longgar' untuk menciptakan kembali banyak pengalaman patah hati, tragedi kehidupan, dan karier Monroe. Mulai dari ibunya yang kejam hingga berbagai serangan seksual di Hollywood.

Sementara penampilan Ana de Armas telah menerima pengakuan universal, film itu sendiri telah memicu kemarahan karena menampilkan pelecehan, eksploitasi, dan trauma tanpa henti terhadap Monroe.

"Saya sangat tidak beruntung menonton Blonde di Netflix tadi malam dan izinkan saya memberi tahu kamu bahwa film itu sangat anti-aborsi, sangat seksis, sangat eksploitatif," kata peneliti aborsi Steph Herold di University of California, San Francisco, AS.

“Sangat tidak merekomendasikannya. Jangan ditonton. Khususnya adegan aborsinya mengerikan, tetapi begitu juga keseluruhan filmnya,” sambungnya.

Baca juga:

Film dan Serial Netflix di Oktober 2022, Catat Tanggal Mainnya

Jadi Nomor 1 di Netflix, 'Blonde' Tuai Kritik
Penulis esai dan kritikus film Adam Nayman mengatakan 'Blonde' adalah jenis film yang menyiksa tanpa tujuan. (Foto: Twitter/@brofromanother)

Herold menambahkan, "Ini menggambarkan Marilyn dipaksa melakukan aborsi pertamanya, berteriak di atas meja bahwa dia berubah pikiran, dan kemudian dia berhalusinasi menemukan bayi yang menangis di rumah masa kecilnya, yang dilalap api."

Justin Chang, kritikus film untuk Los Angeles Times, menulis dalam ulasannya, “Film ini tidak benar-benar tentang Marilyn Monroe. Ini tentang membuatnya menderita.”

“Ketika sebuah film benar-benar merusak atau hancur, ada rasa syukur yang tersisa atas apa yang telah kamu lalui: jaga hal-hal penting yang kita hargai dan hormati,” kata penulis esai dan kritikus film Adam Nayman untuk The Ringer.

Nayman menambahkan, Blonde adalah jenis film yang menyiksamu selama tiga jam, berpura-pura memberi jeda untuk menghela nafas, dan merasa berhak mendapatkan ucapan terima kasih atas tontonannya. "Yah, terima kasih sudah tidak memberikan apa pun," ujarnya.

Seorang penonton mengklaim di Twitter bahwa film itu ada untuk menempatkan Norma Jeane atau Marilyn Monroe di dalam kotak yang hanya memungkinkan dia untuk dilecehkan, diseksualisasi, atau untuk memanggil seseorang 'daddy'.

"Mungkin kita perlu berhenti membiarkan pria misoginis mencoba membuat film terobosan tentang perempuan yang tidak mereka ketahui sama sekali,” tegas Nayman. (aru)

Baca juga:

Namor The Sub-Mariner, Anti-Hero di Black Panther: Wakanda Forever

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan