Ini Kriteria K-Drama Bisa Tayang di Netflix

Selasa, 28 Juli 2020 - Dwi Astarini

SERIAL K-Drama kian populer di kancah internasional. Bahkan Netflix pun tak segan memboyong sejumlah drama Korea ke platform mereka.

Namun, ternyata apa yang menarik, serial di satu negara tidak selalu cocok dengan negara lainnya. Preferensi masyarakat internasional yang berlangganan Netflix justru bertolak belakang dari pemirsa Korea.

BACA JUGA:

Mengenal Butterfly Hug dalam K-drama 'Its Ok Not To Be Okay'

Sebagai contoh drama romantis yang berfokus pada kesehatan mental, It's Okay to Not Be Okay. Drama yang dibintangi Kim Soo-hyun dan Seo Ye-ji tersebut sangat populer di kalangan pemirsa internasional Netflix.

it's okay not to be okay
Drama It's Okay not to be Okay justru kurang diminati di Korea Selatan. (foto: TVN)

Di banyak negara, drama itu bahkan menjadi serial yang paling banyak ditonton. Sebaliknya, di negara asalnya, yakni Korea Selatan, It's Okay to Not Be Okay justru mendapatkan rating kecil. "Pembeli luar negeri seperti Netflix mencari kualitas yang sangat spesifik dalam K-Drama yang mereka beli. Kriterianya sangat berbeda dengan yang diinginkan orang Korea," ujar seorang produser Korea Selatan seperti dilansir The Korea Times.

Ketika membuat konten yang memang ditujukan dijual ke Netflix, rumah produksi biasanya fokus pada drama komedi romantis. Ketika mereka mencoba menawarkan genre lain, seperti drama medis, penonton luar negeri tidak tertarik.

Sekitar 90% penonton asing menolak drama medis terlepas dari kualitasnya. Itu karena romantic comedy khas Korea, seperti Descendants of the Sun atau Crash Landing on You, telah menghasilkan gelombang baru di seluruh dunia.

crash landing on you
Penonton internasional menyukai komedi romantis. (foto: TvN)

Sementara itu, penonton Korea justru muak dengan drama romantis. Menurut salah satu rumah produksi, pemirsa di Korea meminta produser mengurangi porsi romansa. Mereka lebih menginginkan diversifikasi genre.

Kritikus budaya pop Korea Kim Hern-sik mengatakan hal itu berasal dari nilai yang ditonton pemirsa Korea pada realisme. "Penonton Korea melihat drama-drama tersebut tidak realistis. Namun, pemirsa internasional nampaknya tidak keberatan dengan itu," ujarnya.

Penonton Korea telah disuguhi drama romantis sejak beberapa dekade. Kini mereka telah jenuh dengan romantisme dalam drama Korea. Sebaliknya, pemirsa global yang kebanyakan baru mengenal K-Drama belum jenuh dengan alur cerita yang khas.

hallyu
Bintang besar Hallyu juga jadi pertimbangan. (foto: TvN)

Selain alur cerita romantis, kualitas lain yang dicari Netflix dan pembeli luar negeri ialah pemeran pria tampan dan bintang besar Hallyu.

Kini produser Korea semakin getol menjajakan produknya ke Netflix. Penjualan ke Netflix dan jaringan streaming lainnya telah menjadi cara bagi perusahaan untuk menghindari promosi besar-besaran.

Apalagi di tengah pandemi corona yang membuat ekonomi Korea goyah, sulit bagi perusahaan untuk menemukan mitra yang tepat. Menjual ke Netflix menjadi solusi tepat. Mereka mendapatkan pemasukan besar tanpa harus menggunakan media promo apa pun.(avia)

BACA JUGA:

Pesan Moral dari Tiga Cerita Dongeng dalam Drama ‘It’s Okay To Not Be Okay’

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan