Industri Manufaktur Diklaim Serap 18,82 Juta Pekerja

Rabu, 28 Agustus 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melansir industri manufaktur nasional terus berkembang. Selama Januari sampai Juni 2024, ekspor manufaktur mencapai 3/4 dari ekspor total atau setara dengan lebih dari USD 9 miliar.

Kondidsi itu, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 18,82 juta orang. Di mana menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam sektor industri manufaktur di Indonesia hingga Juni 2024.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin Andi Rizaldi menyampaikan, perkembangan sektor manufaktur sampai dengan bulan Juli 2024 menunjukkan tren yang baik. Sektor manufaktur sampai dengan triwulan satu tahun 2024 masih memberikan kontribusi yang terbesar di antara sektor ekonomi yang lain.

"Seperti sektor kesehatan, pariwisata, perdagangan dan lain sebagainya. Kontribusi industri pengolahan non migas terhadap PDB yaitu sebesar 17,47 persen, dengan pertumbuhan manufaktur sebesar 4,64 persen Triwulan II," ujarnya.

Baca juga:

Kembangkan Industri Digital, BINUS University Luncurkan Program Digital Business Innovation

Ia menyebutkan, sektor manufaktur juga memberikan kontribusi terbesar dari sisi penerimaan pajak mencapai 26,90 persen. Tetapi ia, tidak merinci secara detail kontribusi industri manufaktur.

"Kemudian realisasi investasi manufaktur sebesar 38,73 persen atau sekitar lebih dari Rp 150 triliun," tutur Andi.

Kemenperin menyatakan implementasi industri 4.0 berdampak positif pada aspek keberlanjutan (sustainability) di sektor manufaktur dengan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan meminimalkan dampak lingkungan.

“Dalam perspektif makro, aspek keberlanjutan dalam impIementasi industri 4.0 mencakup berbagai dimensi yang melibatkan peningkatan efisiensi sumber daya, pengurangan limbah, serta optimalisasi penggunaan energi dan material,” ucapnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan