Industri Mainan Lokal Bersaing ke Mancanegara

Kamis, 01 Juli 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

INDUSTRI mainan anak di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang positif pada tiga tahun terakhir ini. Menurut data Kementerian Perindustrian, pengapalan produk mainan anak tembus USD 320 juta (Rp4,6 triliun) di 2018 dan naik menjadi USD 343 juta (Rp4,9 triliun) di 2020.

Saat ini ada lebih dari 131 unit usaha mainan anak pada skala industri menengah di Tanah Air. Salah satu produsen lokal untuk maianan dan interior anak, Letter In Pine. Produsen lokal ini merasakan tren positif industri mainan di Indonesia.

Baca Juga:

5 Mainan Era 90an yang Kini Harga Jualnya Jadi Mahal

Industri mainan lokal mengalami peningkatan (Foto: instagram@letterinpine)

Di tengah pandemi, brand mainan lokal itu mencatat total pertumbuhan penjualannya hingga mencapai 45 persen setiap bulan. Sedikit informasi, Letter In Pine merupakan sebuah brand lokal asal Semarang yang khusus memproduksi mainan dan interior anak dari kayu dengan desain modern.

Adhiprana Waraputra, Founder dari Letter In Pine, menuturkan bahwa produk Indonesia bisa bersaing di mancanegara.

"Produk dalam negeri memiliki kualitas yang tak kalah dengan produk luar negeri. Letter In Pine terus berinovasi dalam menghadirkan mainan dan interior anak yang memiliki kualitas terbaik dan bersaing di pasar internasional," jelas Adhiprana, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Adapun misi dari Letter In Pine yaitu ingin membuktikan, bahwa kualitas mainan serta edukasi produksi UMKM lokal memiliki kualitas yang setara dengan produsen luar negeri, agar masyarakat bangga akan produk Indonesia.

Lebih lanjut Adhi juga menambahkan, bahwa hingga saat ini pertumbuhan penjualannya terus meningkat setiap bulannya. Selain itu, jumlah produk yang terjual pun mengalami peningkatan dua kali lipat pada tahun 2021 kuartal satu, dibanding tahun sebelumnya di kuartal yang sama.

Baca juga:

Koleksi Mainan Pixar ini Punya Nilai Tinggi

Industri mainan lokal siap bersaing dengan mainan mancanegara (Foto: instagram@letterinpine)

Mainan yang diproduksi Letter In Pine juga telah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan demikian diharapkan bisa meningkatkan daya saing produk lokal dan menembus pasar ekspor. Menariknya, Adhi menggandeng para pengrajin lokal dalam memproduksi mainan. Berawal dari 5 orang pengrajin lokal, saat ini Adhi sudah mempekerjakan 35 orang pengrajin lokal yang berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Selain itu, dengan menggunakan bahan dasar kayu, Letter In Pine pun memberlakukan prinsip pengelolaan hutan lestari. Artinya, hutan akan tetap produktif dan lestari, bukan dengan pembalakan liar. Untuk kelestarian lingkungan, Letter In Pine menggunakan bahan-bahan cat food grade yang aman serta ramah lingkungan, begitu juga aman untuk anak dan bayi.

Cat yang digunakan pun telah mendapat sertifikat sesuai dengan standar European Chemicals Agency (ECHA) Reach Regulation serta teruji di laboratorium LPPT-UGM. Tak hanya itu, letter In Pine pun berkomitmen untuk terus meminimalkan penggunaan plastik sebagai kemasan pengiriman, dengan secara bertahap mengganti plastik menjadi honeycomb paper. (Ryn)

Baca juga:

Dari Lawas Hingga Langka, inilah Mainan Hot Wheels Termahal di Dunia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan