Indonesia Berencana Meningkatkan Wisatawan Tiongkok Pada 2015

Kamis, 11 Desember 2014 - Adinda Nurrizki

MerahPutih Nasional- Indonesia berencana untuk mengesampingkan persyaratan visa bagi wisatawan dari China dalam usaha mencapai target dua kali lipat kunjungan wisatawan dari negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut, kata menteri pariwisata.

Indonesia bertujuan untuk menarik dua juta wisatawan dari China pada tahun 2015, dibandingkan dengan 800.000 saat ini, kata Arief Yahya, yang menjabat di bawah pemerintahan baru Presiden Joko Widodo mulai bulan Oktober lalu. "Wisatawan China sebesar 100 juta dan mereka yang datang ke Indonesia hanya 800.000. Ini bahkan kurang dari satu persen, sehingga untuk meningkatkannya seharusnya adalah perkara mudah," kata Yahya, Rabu.

Yahya, yang juga mantan kepala eksekutif operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, mengatakan bahwa Indonesia ingin menawarkan perjalanan bebas visa.

Hampir 7,8 juta turis asing berkunjung ke Indonesia dari Januari hingga Oktober tahun ini, meningkat 8,7 persen per dari periode yang sama tahun sebelumnya, menurut statistik resmi terbaru.

“Indonesia berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing untuk 20 juta dari sekitar 9 juta tahun ini,” kata Yahya. “Sektor pariwisata ini diharapkan dapat menghasilkan 8 persen dari produk domestik bruto negara pada 2019, dari 4 persen saat ini,” tambahnya.

Indonesia telah tertinggal di belakang Malaysia, Thailand dan Singapura dalam menarik wisatawan, tetapi Yahya mengatakan ia berharap dapat mengubah itu dengan meningkatkan pemasaran melalui internet dan meningkatkan jasa perjalanan.

Negara ini membutuhkan tambahan 120.000 kamar hotel, 15.000 restoran, 10.000 biro perjalanan dan fasilitas lainnya. Sektor pariwisata menarik hampir $ 467.000.000 investasi tahun ini, yang 90 persen adalah dari investor asing.

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan