Indische Party Berdansa Kembali Lewat Single ‘The Highest Stars’

Kamis, 09 Desember 2021 - Ananda Dimas Prasetya

UNIT rock and roll Jakarta Indische Party kembali menlanjutkan perjalanan menuju album terbarunya. Kali ini, mereka menelurkan satu single terbaru berjudul The Highest Stars yang rilis pada 5 Desember 2021.

The Highest Stars merepresentasikan kehadiran Kubil Idris sebagai gitaris baru dari Indische Party. Nuansa fresh, padat dan hingar bingar coba dihadirkan oleh band yang terbentuk sejak 2011 tersebut.

“Lagu ini semacam rayuan maut dalam membujuk orang terdekatnya kembali,” ungkap vokalis Indische Party Japs Shadiq, lewat keterangan resmi yang diterima Merah Putih Selasa (7/12).

Baca juga:

Sibuk dengan Proyek Solo, Jarwo: Naif Belum Bubar

Lewat single The Highest Stars, band yang terbentuk di Institut Seni Jakarta (IKJ) ini kembali memperdengarkan asupan-asupan akar musik era 60an yang semakin matang dengan groove khas mereka. Semua dibalut dengan visual yang memiliki konsep lebih 'gelap' dari video-video musik mereka sebelumnya.

Dalam video berdurasi 3.07 menit itu, diperlihatkan para personel Indische Party berdansa ria lengkap dengan pencahayaan minimalis namun berkarakter. Tak lupa kostum retro dengan nuansa warna yang muram namun dikemas secara elegan mereka pakai.

Video musik tersebut diproduksi secara swadaya oleh Indische Party dengan Japs Shadiq sebagai produser, serta Tika Pramesti sebagai sutradara, di bantu Vera Lestafa sebagai Director of Photographer (DOP).

Nuansa musik The Highest Stars seakan mengajak para pendengar kembali ‘berdansa di antara bintang-bintang’. Japs Shadiq menulis setiap bait lirik yang menggoda, dengan mengangkat kisah lelaki petualang yang tak rela kehilangan pujaan hatinya.

Baca juga:

Kidung Awan Kelabu Persembahan Indische Party di ‘Duka Akhir Kemarau’

Sebelumnya pada Juli 2021, Indische Party telah merilis lagu berjudul Duka Akhir Kemarau. Single tersebut merupakan sebuah penghormatan Ibunda Tika Pramesti yang meninggalkan dirinya selamanya, tiga hari sebelum hari pernikahan Tika dan Jafar Shadiq.

“Ada kejujuran duka yang teramat dalam yang menyertai penulisan lagu ini. Pasangan (Tika dan Jafar) ini pun menikah di hadapan jenazah beliau,” terang Indische Party. Bait demi bait lagu ini, berdasarkan kenangan yang ditinggalkan sang Ibu yang lebih dahulu pamit, dan meninggalkan Tika yang terlihat layu dalam duka. (Far)

Baca juga:

Fiasco Hadirkan Konsep Band Virtual dengan Merilis Album 'Unbroken'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan