Icip-Icip 6 Restoran Tionghoa Nonhalal di Yogyakarta
Rabu, 06 Februari 2019 -
JALAN-jalan waktu Imlek di Yogyakarta tak lengkap rasanya kalau tidak wisata kuliner makanan Tionghoa. Ada banyak restoran dan warung makan Tionghoa halal dan nonhalal di kota budaya ini. Tak seperti di daerah lain, warung makan nonhalal di sini jarang yang langsung menggunakan nama babi atau memajang makanan babi di menu. Kamu harus bertanya dahulu sebelum memesan menu.
Di Yogyakarta, makanan Tionghoa nonhalal banyak terdapat di sekitar Jalan Malioboro, tepatnya di Jalan Bhayangkara, Jalan Pajeksan, kampung Pecinan Ketandan.
Yuk, menjelajah rasa!
1. Bakmi Ketandan Bhayangkara

Ini merupakan salah satu restoran makanan Tionghoa favorit di Yogyakarta. Porsinya banyak, daging melimpah, rasa enak, dan menunya beragam. Di resto ini, ada beraneka masakan Tionghoa yang halal dan nonhalal, seperti cap cay, nasi goreng, kwetiaw, fuyung hai, dan bakmi. Makanan tersebut bisa dipesan dalam bentuk goreng, rebus atau nyemek (kering sedikit basah).
Selain daging babi, Bakmi Ketandan juga menyediakan daging halal, seperti ayam dan sapi. Bentuk bakminya seperti bakmi Jawa, besar dan agak kenyal. Daging babi dimasak ala panggang, kecap, dan sosis. Porsinya sangat banyak untuk ukuran perempuan.
Nasi goreng, bakmi, dan nasi aneka babi dibandrol mulai Rp25 ribu hingga Rp35 ribu. Sementara itu, masakan Tionghoa dihargai Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. Bakmi Ketandan buka setiap hari, kecuali Kamis, mulai pukul 18.00 sampai 24.00.
Temukan Bakmi Ketandan di Jalan Bhayangkara, sebelah utara RS PKU Muhammadiyah. Saat weekend atau hari libur, warung ini selalu penuh dan kamu harus rela antre. Sebaiknya datang sebelum kamu lapar atau 1 jam sebelum waktu makan.
2. Bakso Ito

Restoran Tionghoa favorit ini khusus menjual segala jenis bakso babi. Letaknya di Jalan Mataram, tak jauh dari deretan toko sepatu. Seperti namanya, Bakso Ito menjual bakso babi rebus, goreng, dan tahu bakso. Ada juga hunceng alias sosis babi, pangsit rebus dan goreng babi, soto babi dan, bakmoy babi.
Seporsi bakso standar dihargai mulai dari Rp25 ribu. Dalam satu porsi berisi bakso rebus, mi, dan bakso goreng. Sementara itu, bakso komplit diharga mulai dari Rp35 ribu. Isinya bakso rebus, goreng, mi, tahu bakso, dan hunceng.
Bakso Ito buka setiap hari mulai pukul 10.00-21.00. Kamu hanya perlu berjalan kaki dari Jalan Malioboro.
3. Warung Buto

Letaknya sekitar 1 km dari kawasan Malioboro, tepatnya di pinggir Jalan Brigjen Katamso. Warung Buto terletak enggak jauh dari Klenteng Gondomanan. Warung ini menjual beragam masakan Tionghoa berbahan dasar babi, mulai dari mi, nasi goreng, bakso, sosis, dan aneka jenis olahan babi, seperti babi kecap, babi panggang, babi pedas, dan nasi campur babi.
Harga makanan di sini cukup terjangkau kantong mahasiswa. Mi babi dibandrol mulai dari Rp20 ribu. Untuk nasi babi, kamu cukup memnbayar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu.
Warung Buto buka dari Senin-Minggu pukul 11.00 sampai 14.00. Warung akan tutup sebentar dan buka lagi dari pukul 17.00 sampai 21.00 WIB.
4. Mie Bak Chen Chen

Rumah makan sederhana ini terletak di Jalan Pajeksan. Hanya terdapat sekitar 6 meja kayu dengan empat kursi plastik di setiap meja. Menu di warung makan ini tidak terlalu bervariasi. Hanya ada mi babi, babi kecap, sosis babi, dan bakso babi. Namun, rasanya tak kalah nikmat dengan warung makan babi lainnya.
Seporsi mi babi standar dibandrol Rp13 ribu saja. Dengan harga segitu, kamu bisa mendapatkan semangkuk mi dicampur daging babi cicang dan grabias (kulit babi cicang yang digoreng krispi). Kalau mau tambah bakso, kamu hanya nambah Rp5.000 untuk dua buah bakso. Sementara itu, harga nasi babi mulai dari Rp15 ribu/porsi.
Untuk menuju warung ini, kamu naik Trans-Jogja rute apa pun dari depan Hotel Inna Garuda. Lalu berhenti di Halte Kepatihan. Jalan ke barat menuju Gang Pajeksan. Letak warung bakmi ini di ujung gang dekat Jalan Bhayangkara atau seitar 300 meter dari gapura Gang Jalan Malioboro.
Mie Bak Cen Cen buka Senin-Sabtu pukul 10.00-19.00. Namun, biasanya pukul 18.00 sudah habis.
5. Bakmi Pak Bendot

Ingin mencicip masakan Tionghoa ala kaki lima? Warung Bakmi Pak Bendot tempatnya. Lokasinya di Jalan Beskalan, dekat toko oleh-oleh Bakpia 55.
Menu yang disajikan merupakan percampuran masakan Jawa dan Tionghoa, seperti bakmi godok, cap cay, bakmi goreng, nasi magelang, swike, nasi godok, dan sea food. Untuk isian masakan, ada daging ayam, babi, udang, dan cumi-cumi. Ada juga kekian atau semacam rolade yang diisi udang dan taburan lemak babi goreng yang gurih. Rasanya unik, manis ala masakan Jawa bercampur gurih asin ala masakan Tionghoa.
Makanan di sini dibandrol mulai dari Rp13 ribu sampai Rp20 ribu. Bakmi Pak Bendot buka Senin-Sabtu pukul 18.00 sampai 23.00 WIB.
6. Sate Babi Kaki Lima Gang Ketandan

Lokasi tempat makan ini enggak jauh dari gerbang masuk Gang Ketandan. Satenya besar dan dagingnya banyak. Rasanya manis gurih dan nikmat.
Satu buah sate dihargai Rp5.000. Seporsi sate babi plus nasi dibandrol Rp28 ribu. Selain sate, kamu bisa mencicipi bakmoy dan bakso babi. Bakmoy merupakan makanan daging berkuah manis gurih dicampur tahu yang dipotong kecil-kecil.
Seporsi bakmoy dan bakso harganya Rp15 ribu sudah termasuk nasi. Warung sate ini buka di malam hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00 WIB.(*)
Artikel ini merupakan laporan Theresa Ika, kontributor Merahputih.com untuk DI. Yogyakarta dan sekitarnya.