Hasto Sebut Gibran Bohongi PDIP dan Megawati

Senin, 01 April 2024 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang juga cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, disebut telah membohongi PDI Perjuangan (PDIP) dan Megawati Soekarnoputri.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/4).

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Surya Paloh Titip Nama Menteri ke Prabowo-Gibran

Mulanya, Hasto menjelaskan sebelum menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto, pihaknya memanggil Gibran untuk melakukan klarifikasi. Klarifikasi itu terkait pertemuan Gibran dengan Prabowo. Saat itu Hasto didampingi oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun.

"Mas Gibran menegaskan di depan saya dan Pak Komar bahwa tidak akan berproses ke sana (cawapres) karena lahir dan dibesarkan di PDIP," ujar Hasto.

Menurut Hasto, saat itu Gibran menegaskan komitmennya untuk tetap bersama partai berlogo banteng moncong putih. "Kemudian tahu 'bahwa bapak saya tahun depan akan habis kalau saya tidak berlabuh ke PDI saya ke mana lagi'," ungkapnya.

Baca juga:

Prabowo-Mega akan Bertemu, Gibran Sebut Ramadan Momen Baik Bersilaturahim

Namun, kata politikus asal Yogyakarta ini, pada Oktober 2023 Gibran justru mendaftarkan diri sebagai cawapres Prabowo. "Ini suatu kebohongan yang ternyata pada bulan Oktober terbukti bagaimana 25 Oktober yang bersangkutan kemudian didaftarkan sebagai calon wakil presiden," jelas dia.

Bahkan, kata Hasto, Gibran juga membohongi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Itu terjadi pada Agustus 2023 saat DPP PDIP mengggelar konsolidasi bersama seluruh kepala daerah. "Ibu Megawati Soekarnoputri juga bertanya hal yang sama dan dijawab di hadapan seluruh kepala daerah bahwa Mas Gibran tidak akan maju," ungkapnya.

“Ini penting jawaban kader PDIP dengan kejujuran ini sangat penting sebagai suatu instrumen pengambilan keputusan bagi PDIP dan ternyata segala sesuatunya, kebohongan pun itu menjadi bagian dari strategi,” sambung Hasto.

Baca juga:

Gibran Sambut Dubes India, Terima Ucapan Selamat dan Penjajakan Kerja Sama AI

Lebih lanjut Hasto mengungkapkan, berdasarkan dokumen dan keterangan yang dihimpun PDIP, ternyata pada akhir April keluarga Presiden Jokowi sudah memutuskan bahwa Gibran akan menjadi cawapres Prabowo.

“Inilah kemudian yang mendasari abuse of power dari penyelenggaraan kekuasaan negara, sumber-sumber daya negara, alat-alat negara, inilah yang dipersoalkan oleh PDIP,” tutup Hasto. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan