Google Kembali Buat Terobosan, Pakai AI untuk Kembangkan Video Game

Jumat, 30 Agustus 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Google kini kembali membuat terobosan terbaru. Kabarnya, mereka sedang mengembangkan game Doom dengan menggunakan kecerdasan buatan.

Kecerdasan buatan semakin tersebar luas di masyarakat, begitu pula industri video game. Namun, banyak pihak yang mengkhawatirkan karier mereka, setelah serikat pekerja menyetujui kemitraan dengan perusahaan teknologi suara AI.

Hal ini diperburuk oleh laporan baru-baru ini yang menyatakan, bahwa pengembang menggunakan AI generatif untuk membuat game. Lalu, artis dan desainer grafis yang paling terkena dampaknya (kehilangan pekerjaan) oleh tren yang berkembang.

Kini, Google telah membawa segalanya ke level berikutnya. Mereka telah berhasil menggunakan AI untuk membuat versi game penembak klasik, Doom, meskipun hanya berjalan pada 20fps.

Baca juga:

Kecerdasan Buatan Prediksi Tanggal Rilis PS6, Siap Meluncur 2027?

Google menggunakan bantuan AI untuk membuat versi game Doom
Google menggunakan bantuan AI untuk membuat versi game Doom. Foto: Google Play
>Tim peneliti Google juga berhasil membuat jaringan saraf, yakni sebuah metode yang mengajarkan komputer untuk memproses data dengan cara yang terinspirasi oleh otak manusia. Kemudian, dapat menciptakan gameplay Doom secara real-time dengan mesin GameNGen.

Namun, prosesnya tidak menggunakan mesin game tradisional yang penuh kode, melainka menyimulasikan seluruh lingkungan game menggunakan model difusi generatif yang digerakkan oleh AI.

Menurut makalah yang dirilis Google, GameNGen merupakan mesin game pertama yang sepenuhnya didukung oleh model saraf, yang memungkinkan interaksi real-time dengan lingkungan kompleks dalam lintasan panjang dengan kualitas tinggi.

Mengutip Metro UK, GameNGen dilatih dalam dua fase untuk mereplikasi Doom, yakni belajar memainkan game dan menggunakan model difusi untuk membuat frame berikutnya. Hal itu berdasarkan urutan frame dan tindakan sebelumnya.

Baca juga:

Gambar Google Pixel 9a Bocor, Hadir dengan Desain Baru?

Shlomi Fruchter dari Google DeepMind, mengunggah video orang-orang yang memainkan Doom versi AI di YouTube.

Menurut makalah tersebut, Doom versi AI memiliki 'peluang yang sedikit lebih baik dibanding peluang acak', di mana orang-orang dapat membedakannya dari game sebenarnya.

AI masih membutuhkan seseorang untuk memainkan permainannya, sehingga dapat mempelajari dan mereplikasinya. AI sendiri sudah digunakan dalam video game sejak awal.

Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak orang di industri game yang khawatir, bahwa AI akan mengorbankan pekerjaan dan kualitas.

Contoh terbaru mengenai betapa sensitifnya masalah ini adalah ketika Palworld dituduh melatih AI untuk menciptakan makhluk mirip Pokemon. Hal itu mengakibatkan staf di pengembang Pocketpair menerima ancaman pembunuhan secara online. (sof)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan