Gaji Masih Nunggak, PSG Harus Bayar Rp 1,1 Triliun ke Kylian Mbappe

Rabu, 17 Desember 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Pengadilan tenaga kerja Paris memutuskan pada Selasa (16/12), bahwa Paris Saint-Germain (PSG) harus membayar lebih dari 60 juta Euro (Rp 1,1 triliun) kepada Kylian Mbappe.

Hal itu terkait sengketa mengenai gaji dan bonus yang belum dibayar, karena berakhirnya kontrak sebelum ia pindah ke Real Madrid pada 2024.

Pengacara berdebat bulan lalu di hadapan Conseil de prud'hommes de Paris dalam saga peradilan yang melibatkan jumlah uang sangat besar.

Nanun, pengadilan memihak sang pemain di tengah tuduhan pengkhianatan dan pelecehan seputar keretakan hubungannya dengan PSG.

Baca juga:

Mohamed Salah Unggah Foto di Instagram, Langsung Dapat 'Likes' dari Kylian Mbappe dan Erling Haaland

PSG Disebut Punya Utang Rp 5 Triliun ke Kylian Mbappe

PSG diklaim punya utang Rp 5 triliun ke Kylian Mbappe
PSG diklaim punya utang Rp 5 triliun ke Kylian Mbappe. Foto: Dok. Ligue 1
>Pengacara Mbappe mengklaim, bahwa PSG berutang kepadanya lebih dari 260 juta Euro (Rp 5 triliun), kemudian PSG menuntut 440 juta Euro (Rp 8,6 triliun) dari Mbappe.

Alasannya adalah kerugian dan kehilangan kesempatan setelah ia pergi dengan status bebas transfer.

Putusan pengadilan dapat diajukan banding dan kemungkinan besar tidak akan mengakhiri sengketa tersebut.

Perwakilan Mbappe mengatakan, putusan tersebut menegaskan, bahwa komitmen harus dihormati. Hal itu juga mengembalikan kebenaran sederhana, bahkan di industri sepak bola profesional, hukum ketenagakerjaan berlaku untuk semua orang.

Hubungan antara Mbappe dan PSG saat ini memburuk ketika ia memutuskan tidak memperpanjang kontraknya pada 2023 lalu, yang akan berakhir pada musim panas 2024.

Baca juga:

Mengejutkan, Manchester United Hampir Jual Bruno Fernandes ke Al-Hilal Musim Lalu!

Hal itu membuat klub kehilangan biaya transfer yang sangat besar, meskipun telah menawarkan kontrak paling menguntungkan dalam sejarah klub ketika ia menandatangani kontrak baru pada 2022.

Ia dikesampingkan dari tur pramusim dan dipaksa berlatih dengan pemain cadangan. Ia bahkan melewatkan pertandingan liga pembuka, tetapi kembali ke susunan pemain untuk musim terakhir setelah berdiskusi dengan klub.

Kylian Mbappe Dinilai Nodai Kesepakatan dengan PSG

Hubungan Kylian Mbappe dan PSG makin retak
Hubungan Kylian Mbappe dan PSG makin retak. Foto: Dok. Ligue 1
>PSG juga menuduh Mbappe mengingkari kesepakatan pada Agustus 2023, yang diduga termasuk pengurangan gaji jika ia pergi dengan status bebas transfer.

Hal itu merupakan pengaturan yang menurut PSG dimaksudkan untuk melindungi stabilitas keuangan mereka.

PSG mengklaim, bahwa Mbappe menyembunyikan keputusannya untuk tidak memperpanjang kontraknya selama hampir 11 bulan, yakni sejak Juli 2022 hingga Juni 2023.

Keputusan itu mencegah klub untuk mengatur transfer dan menyebabkan kerugian finansial yang besar. Mereka menuduhnya melanggar kewajiban kontrak dan prinsip itikad baik serta loyalitas.

Baca juga:

Hansi Flick Minta Ter Stegen Putuskan Masa Depannya, Joan Garcia Fix Kiper Utama Barcelona

Kubu Mbappe bersikeras, bahwa PSG tidak pernah memberikan bukti bahwa sang striker setuju untuk melepaskan pembayaran apa pun. Pengacaranya juga mengatakan, klub gagal membayar gaji dan bonus pada April, Mei, dan Juni 2024.

"Mbappe dengan cermat memenuhi kewajiban olahraga dan kontraknya selama tujuh tahun dan hingga hari terakhir," kata penasihatnya.

PSG menolak semua tuduhan tersebut, kemudian menekankan bahwa Mbaooe ikut serta dalam lebih dari 94 persen pertandingan pada musim 2023/24.

Mbappe memilih bergabung dengan Real Madrid pada musim panas 2024 dengan status bebas transfer, setelah mencetak rekor klub dengan 256 gol selama berkarier tujuh tahun di PSG. (sof)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan