Film 'Ferrari' Lebih Fokus pada Kisah Hidup bukan Sejarah Otomotif

Selasa, 19 Desember 2023 - Andrew Francois

FILM Ferrari karya Michael Mann mengundang beragam respons dari penonton. Film ini menyajikan kombinasi perasaan, membosankan, dan membingungkan. Kemudian meninggalkan pertanyaan utama, apakah film ini pantas untuk ditonton?

Secara positif, penampilan gemilang Adam Driver sebagai Enzo Ferrari patut diberi acungan jempol. Begitu juga dengan Penelope Cruz yang menghidupkan karakter istri Ferrari, Laura, penuh emosi, seperti diwartakan Motor1.

Meski beberapa aksen Italia sulit dipahami pada awalnya, seiring berjalannya waktu, penonton mulai merasa nyaman dengan bahasa film ini. Film berfokus pada Mille Miglia 1957 dan menyoroti peran krusial mobil dalam kelangsungan hidup Ferrari sebagai produsen otomotif.

Baca Juga:

Mengenal Ferrari 335 S Spider Scaglietti, Mobil Rebutan Messi dan Ronaldo

Film lebih menekankan pada kisah hidup Enzo Ferrari. (IMDb)

Namun, plot utama tersebut kadang terhenti oleh plot sekunder yang berkisah tentang hubungan Ferrari yang rumit dengan istrinya dan selingkuhannya, Lina Lardi (Shailene Woodley), yang memiliki seorang putra, Piero (Giuseppe Festinese).

Salah satu sorotan kritik adalah bahwa sebagian besar aksi balap sebenarnya sudah terungkap dalam trailer. Ini dapat mengecewakan mereka yang berharap ada lebih banyak kejutan dalam film ini.

Meskipun suara mobil yang dikeraskan menciptakan pengalaman yang mendalam. Sayangnya beberapa kiasan teknis terasa tidak realistis, mengurangi tingkat kepuasan penonton. Adegan kecelakaan dalam film ini juga menjadi sorotan kritik yang signifikan.

Penggunaan CGI dalam dua insiden besar tersebut dinilai kurang memuaskan. Mengingatkan penonton pada boneka pengganti ketika mobil terbang di udara. Hal ini menyebabkan momen yang seharusnya penuh dampak malah terkesan kurang serius.

Baca Juga:

Film Biografi Ferrari Rilis Teaser Terbaru

Meski demikian, Ferrari tetap memberikan wawasan menarik tentang salah satu periode paling brutal dalam sejarah balap motor. Kritik terhadap film ini lebih mengarah pada elemen teknis dan pengembangan plot.

Meski beberapa aspek film bisa diperbaiki, penggemar otomotif dan sejarah balapan mungkin masih bisa menemukan nilai dalam film ini. Secara keseluruhan, film Ferrari masih dapat dinikmati, namun tergantung pada preferensi dan ekspektasi masing-masing penonton.

Bagi mereka yang mencari pemahaman lebih dalam tentang Ferrari sebagai sosok manusia daripada sekadar pabrik otomotif, film ini memberikan pandangan yang menarik. Namun, film ini bukan untuk kamu yang ingin mencari aspek otomotif dari film. (waf)

Baca Juga:

Ferrari F40 Eks Legenda F1 Alain Prost Dilelang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan