Fakta-Fakta Unik Kopi Sajang, Arabika yang Ditanam di Bawah 1.000 Mdpl
Senin, 25 Maret 2019 -
INDONESIA merupakan surga kopi di dunia. Kebutuhannya mencukup konsumsi dalam negari hingga luar negeri. Bahkan, beberapa jenis kopi Indonesia diakui merupakan terbaik di dunia.
Di antara banyak kopi terbaik Indonesia, kopi Sajang tak boleh telewatkan dalam daftar. Aroma kopi ini tidak terasa sama sekali sebagaimana layaknya kopi seduh yang baru disiram air panas. Namun saat sekali seruput dari gelas, barulah terasa kecut yang menggelitik lidah dan langsung menduga ini pasti kopi arabika.
1. Kopi Sajang ditanam di bawah 1.000 mdpl

"Ya ini kopi arabika," sahut I Wayan Suasana yang akrab dipanggil Pak Wayan, Ketua RT Kampung Selagolong, Sajang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, dikutip Antara.
Kenapa kopi arabika itu bisa tumbuh bagus di ketinggian di bawah 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Secara teori, kopi yang tengah naik daun itu tumbuh di suatu daerah yang berketinggian di atas 1.000 meter.
"Kopi arabika Sajang ini jangan salah masuk ke dalam tiga besar jenis kopi itu di tingkat nasional," sambungnya dengan bangga.
2. Lahan di kawasan cuaca dingin dan dipupuk organik

Kopi Sajang memiliki tingkat keasaman dan rasa kecutnya yang tinggi. Banyak pengusaha coffee shop yang mengambil langsung biji kopinya ke Sajang.
Soal ketinggian kopi Arabika yang di luar teori itu, di lahan kopi 670 Mdpl, hal itu kemungkinan faktor tanahnya yang lembab serta cuaca dingin. "Kami juga menggunakan pupuk organik seperti dari kotoran sapi," kata I Wayan.
Lokasi lahan kopi Sajang itu berada di Kampung Selagolong yang berada di tengah hutan kaki Gunung Rinjani.
3. Kopi Sajang dikelola perantau Bali di Lombok

Lahan kopi itu dimiliki oleh 31 kepala keluarga (KK) atau 112 jiwa yang berasal dari Bangli, Bali pada 1997. Mereka merantau ke Pulau Lombok tidak lain untuk mencari lahan perkebunan yang baru.
Semula kopi robusta yang menjadi andalan mereka, namun belakangan kopi arabika menjadi salah satu komoditas unggulan dan menaikkan nama Sajang sebagai produsen kopi arabika.
"Tahun ini, kami akan mencoba penjemuran kopi arabika melalui green house agar aromanya terasa," katanya.
4. Kopi Sajang hanya memiliki luas 87 hektare

Lahan kopi di Kampung Selagolong itu seluas 87 hektare namun yang produktifnya sekitar 70 persennya saja.
Untuk kopi robusta setiap panen dalam setahun mencapai 100 ton sedangkan kopi arabika dalam bentuk cherry antara 30 sampai 40 ton.
Perlu dukungan dari pemerintah untuk memperkenalkan kopi arabika Sajang ke tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, pemerintah juga diharapkan membantu alat penjemuran untuk kopi arabika made in Sajang itu. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Fakta-Fakta Unik Pempek Kapal Selam, Si Legendaris dari Palembang