Dokumenter BLACKPINK Membongkar Sulitnya Industri Hiburan di Korea Selatan
Jumat, 16 Oktober 2020 -
WALAU baru dirilis dua hari lalu, dokumenter Netflix BLACKPINK: Light Up the Sky telah diperbincangkan oleh sebagian besar orang di seluruh dunia, terutama para penggemar K-Pop.
Selain mengupas latar belakang masing-masing anggota BLACKPINK yang terdiri dari Jennie, Jisoo, Rosé dan Lisa, dokumenter yang disutradarai oleh Caroline Suh ini juga memperlihatkan sulitnya membangun karir di industri musik Korea Selatan.
Light Up the Sky seolah membongkar industri K-pop yang sangat kompetitif. Untuk melahirkan boyband dan girlband dengan karir yang cemerlang, dibutuhkan para agen pencari bakat berpengalaman untuk menemukan talenta-talenta tersembunyi pada usia remaja yang terbilang sangat muda.
BACA JUGA:
Setelah direkrut ke dalam YG entertainment, perjalanan yang harus ditempuh untuk menjadi bintang pun masih sangat panjang. Harus ada persiapan dan pelatihan bertahun-tahun.
Untuk anggota BLACKPINK sendiri, waktu training paling sebentar diraih oleh Rosé yaitu selama empat tahun. Lisa dan Jisoo menghabiskan waktu traning selama lima tahun, dan Jennie menjadi anggota dengan durasi training terlama yaitu selama enam tahun.
Dalam dokumenter ini, para penggemar akan berkesempatan untuk melihat rekaman keempat anggota BLACKPINK ini ketika mereka mengikuti audisi YG Entertainment untuk pertama kalinya.

Mulai mengikuti training sejak usia 14 tahun (Lisa), 15 tahun (Jennie), dan 16 tahun (Rosé, Jisoo), para perempuan bertalenta ini mengakui bahwa mereka kehilangan masa-masa remaja dan waktu untuk bertemu keluarga.
BACA JUGA:
Pertama Kali, Wajah Trainee Terpampang di New York Times Square
Mereka pun mengatakan bahwa waktu libur yang mereka dapatkan selama masa training sangatlah terbatas.
"Kami akan mendapatkan satu hari libur tiap dua minggu, kemudian latihan lagi untuk 13 hari kedepan," ungkap Rosé dalam dokumenter Light Up the Sky. "14 jam sehari, hanya latihan," tambah Jennie.

Terlepas dari latihan keras yang dilalui selama bertahun-tahun, mereka mengakui bahwa itu semua sepadan dengan kesuksesan yang diraih saat ini. Ketika BLACKPINK debut dengan album Square One pada 2016 lalu, kedua single berjudul Boombayah dan Whistle langsung menduduki urutan pertama dan kedua pada chart Billboard World Digital Song Sales.
"Ini tidak pernah mudah. Ini semua akan menjadi makin susah semakin kami bertambah usia," ungkap Jennie. Bahkan pada waktu lowong mereka, BLACKPINK masih berusaha meraih kesempurnaan.

Ketika menonton ulang penampilan mereka saat manggung di Coachella, Jennie mengatakan bahwa ia kehilangan nada saat bernyanyi dan Jisoo menyesali koreografinya yang timing-nya dianggao kurang sesuai. (SHN)
BACA JUGA: